Tersangka: Yang Berkarat Hanya 14 Transjakarta

Senin, 12 Mei 2014 – 22:09 WIB
Ilustrasi. FOTO: getty images

jpnn.com - JAKARTA - Bekas Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono ikhlas menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi Bus Transjakarta. Udar menegaskan bahwa niat awal dari pengadaan Bus Transjakarta itu baik. "Saya jalani dan ikhlas. Sedikit saya jelaskan, nawaitu terhadap pekerjaan ini baik," kata Udar usai diperiksa sebagai saksi di Kejaksaan Agung, Senin (12/5).

Menurutnya penetapan tersangka itu merupakan subjektifitas penyidik. Ia akan tetap mengikuti proses hukum. "Tidak apa-apa yang jelas, saya akan jalani pemeriksaan ini dengan ikhlas. Yang jelas saya sudah jalani sebaik-baiknya," katanya.

BACA JUGA: Elektabilitas Rendah, Ical Dijauhi Parpol Poros Tengah

Udar pun tetap kukuh jika proyek ini tak bermasalah. Ia malah menjelaskan bahwa dari proses pekerjaan itu ada 656 bus yang diadakan. Sebanyak 125 sudah dilakukan serah terima. "Sekarang sudah jalan dan tidak ada masalah. Dalam kondisi baik," katanya.

Sisanya, kata dia, ada 531. Sebanyak 14 di antaranya, diakui Udar memang berkarat. "Itu sudah diperbaiki oleh pelaksana. Ini juga belum terjadi pembayaran," tegasnya.

BACA JUGA: Unggul di Jatim VI, Venna Melinda Optimis Lolos ke Senayan

 

Menurutnya, itu pun kelihatannya masih tanggung jawab dari vendor. "Bahkan merawat satu tahun," katanya.

BACA JUGA: Gelar Rapimnas, Golkar Agendakan Ical Cawapres

 

Dia menjelaskan, dari empat paket pengadaan yang telah berjalan sudah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan. "Bersih, tidak ada masalah. Insyaallah Ini menjadi dasar bukti dalam proses selanjutnya," katanya.

Menurutnya, 531 bus yang belum berjalan ini kini tengah berada di Ciputat, dalam kondisi baik. Dia pun mengklarifiki bahwa tidak semua bus yang berkarat.

"Jangan diopinikan berkarat (semua) ya. Hanya 14 saja yang berkarat. Itupun kalau akan dimanfaatkan sebetulnya tidak masalah," paparnya.

Dia mengatakan, kalau memang misalnya mencurigai sesuatu silahkan saja periksa surveyor indepden. Itu untuk mengetahui ada berapa besar penyimpangan yang dilakukan dan seberapa besar spek yg dilanggar. "Kalo memang ada, pembayaran bisa disesuaikan, bukan berarti ini di reject. Jadi jangan diopinikan semuanya berkarat. Sisanya siap dipakai," katanya.

Dia pun yakin tidak ada mark up dalam proyek ini. "Insyaallah tidak ada mark up, karena bus yang ditawarkan harganya Rp 5,8 miliar - Rp 6 miliar. Sedangkan ini Rp 3,6 miliar," katanya.

Usai memberikan keterangan Udar meninggalkan Kejagung dengan menumpang mobil Toyota Avanza warna hitam berplat nomor B 1253 UKH. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kwik Kian Gie: Seharusnya Bank Century Tak Diselamatkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler