jpnn.com - SAN FRANCISCO - Dalam tiga tahun terakhir, Google selalu menduduki puncak teratas daftar perusahaan paling kaya di dunia. Selain digunakan untuk mengembangkan produk, sebagian kekayaan itu dibelanjakan buat kesejahteraan 55 ribu karyawannya. Di antara mereka, ada puluhan pemuda dari Indonesia.
Salah satu gedung di Googleplex, kawasan seluas 50 hektare di Mountain View, San Francisco, itu merupakan tempat petinggi perusahaan teknologi informasi paling bergengsi, Google, berkantor.
BACA JUGA: Pak Raden Belum Sempat Melihat Film Si Unyil Tiga Dimensi
Saat menunggu Jen Fitzpatrick, vice president maps products Google, untuk sesi wawancara, Jawa Pos menyaksikan puluhan orang melintas. Orang-orang itu jelas tidak berkostum kerja. Padahal, mereka sedang di kantor perusahaan bernilai Rp 2.393 triliun.
Mata pun tak tahan untuk melirik layar ponsel. Selasa, 27 Oktober 2015, "Benar, ini hari kerja, bukan weekend," gumam hati. Sebagian besar dari yang melintas itu membawa nampan dengan kotak makanan dan gelas minuman bergambar kartun di atasnya.
BACA JUGA: Ketika Kuburan Massal G30S 1965 Dibongkar
Sebagian lagi masuk dengan membawa sepeda. Ada yang langsung masuk lift dan naik. Ada pula yang langsung menggendong sepeda dan naik tangga.
Sisanya adalah orang lalu-lalang dengan membawa baki besar yang berisi pakaian.
BACA JUGA: Oh...Pak Raden
Karena Jen belum kunjung datang, rasa penasaran pun membuat kaki melangkah. Beranjak dari lobi menuju ruangan lain yang terdengar ribut. Ternyata, sumber keributan itu adalah sebuah restoran. Dari restoran dalam gedung itulah orang-orang yang membawa nampan berasal. Sebagian lagi makan di tempat. Mereka ini diam. Yang ribut adalah puluhan koki.
Mereka sibuk membuat puluhan menu yang diminta karyawan dalam sebuah voting (pemilihan) online "Makanan apa yang paling Anda inginkan minggu ini?" yang disebar ke e-mail seluruh penghuni gedung 2000 Minggu sebelumnya.
Dari daftar yang terpajang untuk disajikan, terselip kata "sambal tomat". Langsung saja muncul dugaan bahwa di antara yang vote menu itu, pasti ada yang berasal dari Indonesia.
Tak perlu waktu lama untuk membuktikan dugaan itu. Dua jam setelah interview yang menarik dengan Jen, Jawa Pos diundang untuk bergabung makan siang dengan Indogoogler, sebutan di forum online untuk orang-orang Indonesia yang bekerja di Google. (kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidang Alot dan Kemungkinan Adanya Korban Pembahasan APBN 2016
Redaktur : Tim Redaksi