Oh...Pak Raden

Sabtu, 31 Oktober 2015 – 11:59 WIB
Pak Raden dan Boneka Si Unyil. Foto: Dok.JPNN.com.

jpnn.com - RUMAH seluas 10 x 5 meter itu menyempil di  lorong sempit yang hanya bisa dilalui sepeda motor.

Arsitekturnya serupa dengan rumah-rumah di sekitar. Sederhana. 

BACA JUGA: Sidang Alot dan Kemungkinan Adanya Korban Pembahasan APBN 2016

Sejajaran dengan rumah di Jl. Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat tersebut terdapat pemukiman kumuh. 

Di sinilah Pak Raden menghabiskan hari-harinya sampai maut datang menjemput, di Rumah Sakit PELNI, Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (30/10) malam. 

BACA JUGA: Tutup CCTV Merapi dengan Bendera, Dilarang Mendaki Selama 3 Tahun

"Adik saya itu (Pak Raden) seniman yang sangat sederhana. Ia tidak mau berlebihan," kata Siswati, kakak Pak Raden yang karib disapa Bunu, di rumah duka, Sabtu (31/10).

Semasa jayanya dulu, sebetulnya bisa saja Pak Raden membeli kediaman baru di wilayah elit. Tapi, itu tak dilakukannya, karena kecintaannya pada anak-anak kecil di kawasan tersebut.

BACA JUGA: Sang Kapten Persib Kini Kebanjiran Tawaran Manggung

"Pak Raden tidak mau pindah ke perumahan. Alasannya, kalau di perumahan, dia (Pak Raden) ga bisa dekat dengan anak-anak. Makanya dia tinggal di sini terus," kenang Bunu.

Unyil Kucing

Lahir di Puger, Jember, Jawa Timur, 28 November 1932, Drs Suyadi alias Pak Raden berjaya di Ibukota.

Kiprahnya di jagat hiburan, sekaligus pendidikan anak Indonesia dimulai sejak 1981-1993 lewat program Si Unyil di TVRI.

Dahulu kala, lakon Si Unyil, Usrok, Ableh, Pak Ogah, Melani dan para sekondannya amat kesohor.  

Yang hidup di generasi itu, niscata tak ada yang tak tahu; si unyil-unyil kucing...

Acara yang ditayangkan saban Minggu tersebut ditunggu-tunggu anak-anak. Kala itu TVRI masih jadi satu-satunya stasiun tivi di Indonesia. 

Ketika televisi swasta mulai menjamur, Si Unyil sempat dilanjut-siarkan oleh RCTI (2002-2003) dan TPI (2003).

Pak Raden berpulang di usia 82 tahun, beberapa hari menjelang ulang tahunnya yang  ke-83, 28 November mendatang. (mg4/wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiwiek Anggraini, Perempuan Relawan Pemadam Karhutla di Riau, Semangat meski Sesak Napas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler