jpnn.com, BIRMINGHAM - Saffiyah Khan menjadi bintang media cetak dan online sejak Sabtu lalu (8/4). Foto gadis berdarah Pakistan-Bosnia itu menjadi perbincangan dunia.
Dalam gambar tidak bergerak tersebut, Khan berhadapan dengan seorang demonstran yang terlihat sangat marah.
BACA JUGA: Tanah 6,8 Km2 Bikin Hubungan Inggris-Spanyol Tegang
Pria bertopi yang dihadapi Khan itu juga bukan orang sembarangan. Dia adalah Ian Crossland, pentolan English Defence League (EDL) salah satu kelompok anti-Islam terbesar di Inggris.
Tidak terprovokasi tampang sangar dan makian Crossland, Khan tetap menatap pria di hadapannya dan tersenyum.
BACA JUGA: Kekerasan Terhadap Non-Pribumi Meningkat
Publik menerjemahkan senyum penuh percaya diri Khan sebagai bentuk keberanian.
’’Coba lihat, siapa yang lebih berkuasa di sini. Si Brummy (sebutan untuk penduduk Kota Birmingham) di sebelah kiri atau demonstran EDL yang bermigrasi ke kota kita hari itu dan gagal berasimilasi?’’ tulis Jess Phillips, legislator asal Birmingham, di akun Twitter-nya.
BACA JUGA: Uni Eropa Resmi Terima Surat Cerai dari Inggris
Pada Minggu petang (9/4), cuitan Phillips telah diunggah ulang dan diberi tanda like oleh sedikitnya 18.000 pengguna Twitter.
Hingga kemarin (10/4), foto yang diambil pada Sabtu di tengah unjuk rasa EDL di Birmingham tersebut masih beredar luas.
Beberapa media menobatkan foto tersebut sebagai photo of the week alias foto terbaik sepanjang pekan. Pujian dari seluruh penjuru mengalir ke Khan.
Gadis kelahiran Inggris itu tidak menyangka momen yang dijepret fotografer Associated Press tersebut menuai respons positif dari seantero jagat.
’’Saya hanya membela sesama Brummy. Saya tidak suka melihat ada orang yang dikeroyok di kota saya ini,’’ tegasnya.
Birmingham yang hampir 22 persen penduduknya memeluk Islam itu memang terkenal sebagai kota yang toleran dan ramah terhadap perbedaan.
Khan yang semula hanya menyaksikan unjuk rasa dari jauh mendadak tergerak mendekat saat melihat seorang perempuan dikepung sekelompok pria.
Kerumunan bertambah banyak setelah perempuan itu meneriakkan kata Islamofobia.
’’Ada sekitar 25 pria yang mengelilinginya. Dia benar-benar terkepung 360 derajat. Saya tidak bisa diam saja. Saya langsung mendekati mereka,’’ ungkapnya.
Saat Khan mendekat, para demonstran EDL mengidentifikasinya sebagai kelompok yang berseberangan ideologi. Mereka pun ganti mengerumuni Khan.
Salah seorang demonstran terlihat sangat emosional dan mengata-ngatai Khan. Yang dikata-katai hanya tersenyum.
’’Saya tidak terintimidasi sama sekali. Dia bahkan menunjuk-nunjuk wajah saya. Saya hanya diam sampai polisi datang dan dia pergi,’’ katanya. (BBC/theguardian/hep/c15/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Satu..Dua..Tiga! Proses Brexit Sudah Dimulai
Redaktur & Reporter : Adil