jpnn.com, CIANJUR - Sukinah (65), petani dari Desa Galaranyar, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang dilaporkan hilang terbawa arus sungai saat bekerja di sawah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur bersama tim gabungan menemukan jasad korban dalam kondisi sudah tidak bernyawa sekitar 800 meter dari lokasi pertama kali dilaporkan hilang.
BACA JUGA: Terseret Arus Sungai, Kapal Tongkang Menghantam Jembatan Mahakam, Nih Penampakannya
"Jasad korban ditemukan sudah tidak bernyawa terseret sekitar 800 meter dari lokasi pertama kali dilaporkan hilang. Sehingga pencarian dihentikan dan jasad korban sempat dibawa ke Puskesmas setempat untuk visum sebelum diserahkan ke pihak keluarga," kata Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Wibowo saat dihubungi, Selasa (5/4).
Dia mengatakan pihaknya langsung mengirim petugas dan sukarelawan untuk melakukan pencarian terhadap tubuh korban dengan cara menyusuri pinggiran dan tengah sungai menggunakan perahu karet dibantu warga sekitar.
BACA JUGA: Terseret Arus Sungai, Bocah Perempuan di Sumenep Belum Ditemukan
"Pencarian terkendala dengan cuaca dan debit air sungai yang tinggi, sehingga tim dibagi menjadi beberapa kelompok, agar tubuh korban dapat dengan cepat ditemukan, bahkan kelompok lain bersama warga mencari hingga jarak empat kilometer ke bagian hilir," katanya.
Meski arus sungai masih deras, beberapa orang petugas dan warga berusaha menyusuri pinggiran sungai.
BACA JUGA: Terseret Arus Batu Mopang, Raki Menghilang, Tiga Hari Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Selang beberapa jam melakukan pencarian, petugas menemukan tubuh korban yang sudah tidak bernyawa beberapa ratus meter terpisah dari lokasi pertama dilaporkan hilang.
Kepala Desa Gelaranyar Jaenal, mengatakan selama musim penghujan pihaknya selalu memberitahu warga untuk waspada dan berhati-hati saat beraktivitas, terutama pemilik sawah di pinggir Sungai Cileueur yang sering meluap secara tiba-tiba dan dapat mengancam keselamatan.
"Kalau meluap sudah sering mungkin setiap musim penghujan, namun yang sampai menelan korban jiwa baru kali ini. Kami berharap warga lainnya yang berkebun atau bertani di pinggir sungai lebih berhati-hati karena arus bisa kapan saja tiba-tiba besar," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi