jpnn.com, SAMARINDA - Kapal tongkang bermutan batu bara kembali menabrak Jembatan Mahakam di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kali ini ada empat kapal tongkang yang menabrak jembatan sepanjang 400 meter tersebut secara bersamaan.
BACA JUGA: Ustaz Pencabul Santriwati Sempat Kabur ke Daerah Ini, Lihat Tuh Tampangnya
Peristiwa ini terjadi pada Senin (28/3) pagi tadi. Video detik-detik tertabraknya pilar Jembatan Mahakam sempat terekam kamera ponsel warga dan viral di media sosial.
Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli KSOP Samarinda Kapten Slamet Isyadi mengatakan keempat kapal tongkang itu bernama lambung GT 19, Dolphin11, Dolphin15, dan Dolphin 18.
BACA JUGA: Ustaz AA Ditangkap di Perbatasan Tuban, Kelakuannya Sungguh Memalukan
Menurut dia, keempat kapal itu mulanya sedang bersandar di dermaga kawasan Jalan Slamet Riyadi. Diduga tali tambat yang mengikat keempat kapal tersebut putus. Derasnya arus Sungai Mahakam membawa keempat kapal tongkang mengarah ke jembatan yang diresmikan oleh Presiden Soeharto tersebut.
"Dari hasil klarifikasi yang disampaikan nakhoda, kapal hanyut menabrak salah satu pilar Jembatan Mahakam," kata dia saat ditemui JPNN.com, Senin (28/3).
BACA JUGA: Viral Aksi Pemalakan Sopir Truk di Jakarta Utara, Anak Buah Kompol Niko Bergerak
Slamet menuturkan, mulanya hanya dua kapal tongkang yang tali tambatnya putus. Namun, karena arus begitu deras membuat dua kapal lainnya ikut terdorong.
“Hanya dua kapal saja yang mengenai pilar jembatan, duanya lagi tertahan di sisi kapal yang menabrak," terangnya.
Slamet pun memastikan kapal-kapal tersebut telah melanggar aturan lantaran sudah melakukan penambatan di dermaga yang tidak memiliki legalitas.
"Mereka tdak boleh tambat di sana, karena memang bukan tempat tambatan dan tidak memiliki legalitas,” kata dia.
Slamet menambahkan bahwa tempat tambatan kapal tongkang itu hanya berada di hulu Jembatan Mahulu dan Ilirnya Jembatan Mahkota.
“Untuk di tengah kota tidak ada dermaga tambat," tegas dia.
Slamet menyebut saat ini keempat kapal tongkang itu sudah dievakuasi dan dibawa bersandar di dermaga kawasan hulu dan ilir Sungai Mahakam. Kasus tertabraknya pilar Jembatan Mahakam kini sedang berproses.
Pascakejadian, Jembatan Mahakam masih dilalui kendaraan. Nantinya, apabila jembatan mengalami kerusakan, pihak kapal harus bertanggung jawab.
Kapal yang menabrak pun belum boleh berlayar sampai jembatan benar-benar diperbiki.
“Kami masih menunggu hasil dari pemeriksaan jembatan," pungkasnya. (mcr14/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Tidak Boleh Dilarang Ikut PTM dan Ujian karena Belum Vaksinasi Covid-19
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Arditya Abdul Aziz