jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus menggencarkan program konversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineal (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan program konversi motor listrik masih dalam tahap pilot project dan 120 unit yang dikonversi sedang diuji coba untuk jarak 10.000 kilometer.
BACA JUGA: Pembatasan BBM Subsidi Sangat Mendesak, Pemerintah Diminta Lakukan Ini
Menurut Arifin, biaya yang dibutuhkan untuk mengkonversi satu unit kendaraan sekitar Rp 15 juta.
"Biaya tersebut dapat lebih murah apabila program konversi makin masif. Untuk itu, pemerintah tengah berupaya mendorong minat masyarakat untuk melakukan konversi ke motor listrik," ujar Arifin, Selasa (20/9).
BACA JUGA: Ekspansi ke Kendaraan Komersial Listrik, Mullen Mengakuisisi Saham Bollinger Motor
Arifin menjelaskan melalui konversi motor BBM ke motor listrik, masyarakat bisa lebih merasa hemat.
Selain itu, emisi karbon yang dikeluarkan motor listrik jauh lebih rendah dibandingkan motor berbahan bakar fosil.
“Emisi motor listrik 0,64 kilogram karbon dioksida perhari persatu motor, sedangkan perhitungan kendaraan yang berbahan bakar bensin emisinya 2,4 kilogram karbon dioksida per liter,” kata Arifin.
Di sisi lain, penggunaan motor listrik memiliki efisiensi operational expenditure.
Sebab, dana yang biasa dikeluarkan untuk membeli bensin bisa disalurkan untuk membayar listrik yang diklaim biayanya jauh lebih sedikit.
"Kami sedang diskusi dengan Kementerian Keuangan ketika ada konversi ada subsidi. Terutama untuk motor dulu. Baik yang punya KL maupun masyarakat," tegas Arifin. (mcr28/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari