jpnn.com - JAKARTA - Penertiban ribuan kegiatan liar, seperti pedagang kaki lima (PKL) maupun pedagang asongan di sekitar stasiun milik PT KAI, membuahkan hasil manis.
Penertiban ini merupakan bagian dari program penataan dan sterilisasi di sekitar stasiun. Dari penertiban itu, KAI mencoba memanfaatkan beberapa lahan yang selama ini dikuasai oleh para PKL.
BACA JUGA: HUT Jakarta, Ini Jadwal Busway Gratis Selama Dua Hari
Salah satunya yakni dengan mengelola tempat penitipan kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Bahkan, dari pengelolaan tempat parkir ini, pihaknya bisa meraup untung hingga Rp 1,3 miliar per bulan.
"Banyak parkir yang kami kelola sendiri. Misalnya, parkir di Gambir itu pendapatannya sekitar Rp 1,2-1,3 miliar per bulan," ungkap Direktur Utama KAI Ignasius Jonan di Stasiun Cikini, Jakarta, Sabtu (21/6).
BACA JUGA: Rayakan HUT ke-487 Jakarta, Sabar Gorky Besok Panjat Monas
Dari penertiban itu, jumlah penumpang KAI juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Bahkan pendapatan KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengalami kenaikan.
"Tahun 2009 sekitar 300-350 ribu penumpang, sekarang jadi 600 ribuan. Pendapatan KCJ, naik dua kali lipat," kata Jonan tanpa menyebut besaran kenaikan pendapatan KCJ. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Ahok Berpeluang jadi Menteri, Agar Kursi Gubernur DKI Tetap Milik PDIP
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sikapi Laporan BPK, Ahok Ancam Copot Kadis PU
Redaktur : Tim Redaksi