jpnn.com, PURWOKERTO - Sebanyak dua pekerja tewas tertimbun reruntuhan tanah di dalam sumur yang berlokasi di Dusun Pasir Garu RT 02 RW o5, Desa Bojongsari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah (Jateng).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap Adah Sudarsa mengatakan kedua korban, yakni Darim (55) dan Tusiman (40), warga Dusun Talang Benteng RT 14 RW 02, Desa Sidarahayu, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Jabar.
BACA JUGA: Gedung Sekolah Roboh di Palembang, Satu Pekerja Bangunan Tewas
KPP Cilacap telah mengevakuasi dua pekerja yang dilaporkan tertimbun reruntuhan tanah di dalam sumur itu.
"Seluruh korban kami evakuasi dalam kondisi meninggal dunia dini hari tadi," kata Adah Sudarsa dalam siaran pers yang diterima di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (1/9). Dia menambahkan setelah dievakuasi dari lokasi kejadian, jenazah Darim dan Tusian langsung dipulangkan ke rumah duka.
BACA JUGA: Dua Pekerja Bangunan Tewas Disambar Petir, Iptu Suyadi Ungkap Kronologi Kejadiannya
Proses evakuasi terhadap dua pekerja tersebut berawal dari informasi dari petugas piket Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wilayah Sidareja yang diterima Basarnas Cilacap pada Minggu (31/7) malam.
Dia menjelaskan kejadian bermula saat kedua korban sedang menguras sumur dengan menggunakan mesin pada Minggu (31/7) sore di wilayah yang berbatasan dengan Jawa Barat itu.
BACA JUGA: Penambang Emas Tewas Tertimbun Tanah Longsor
Salah seorang korban diketahui tertimbun reruntuhan tanah saat berada di dalam sumur, sehingga rekannya berupaya memberikan pertolongan.
Namun, karena menghirup gas beracun yang dikeluarkan mesin, tubuh yang bersangkutan menjadi lemas hingga akhirnya ikut tertimbun di dalam sumur yang kedalamannya mencapai 12 meter.
"Setelah menerima informasi mengenai dua pekerja yang tertimbun tanah di dalam sumur, kami langsung memberangkatkan satu regu Basarnas Cilacap menuju lokasi kejadian di Dusun Pasir Garu RT 02 RW 05, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungreja, Cilacap," kata Adah.
Sementara itu, Koordinator Lapangan Basarnas Cilacap Fajar Wadji mengatakan proses evakuasi terhadap kedua korban dilakukan menggunakan sistem lowering, yakni dengan menurunkan satu orang rescuer yang telah menggunakan tabung SCBA.
Pihaknya juga menggunakan sistem lifting berupa mengangkat rescuer dengan membawa tubuh korban dari dalam sumur, termasuk menggunakan blower untuk menyedot gas beracun yang ada di dalam sumur.
"Semua kami tarik menggunakan sistem Z-Rig dibantu dengan alat tripod. Korban pertama yang dievakuasi, yakni Darim (55), pada Ahad (31/7) pukul 21.30 WIB, selanjutnya Tusiman (40) pada Senin (1/8), pukul 00.25 WIB," kata Fajar.
Oleh karena seluruh korban telah dievakuasi, kata dia, operasi SAR untuk menolong dua pekerja yang tertimbun reruntuhan tanah dalam sumur dinyatakan ditutup dan semua potensi SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing.
Operasi SAR tersebut melibatkan personel Basarnas Cilacap, UPT BPBD Wilayah Sidareja, Polsek Kedungreja, Koramil Kedungreja, MDMC, RAPI, Cilacap Rescue, dan dibantu warga sekitar. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi