jpnn.com, WASHINGTON - Jatuhnya dua pesawat Boeing 737 Max 8 mungkin bisa dicegah. Itu jika produsen pesawat terbesar di dunia tersebut mengungkapkan kekurangan pesawatnya.
Reuters melansir, regulator penerbangan di AS dan Eropa tahu masalah itu sejak dua tahun lalu. Yakni, ada kemungkinan metode lazim untuk mengontrol moncong pesawat tidak berfungsi dalam kondisi tertentu. Misalnya, saat Lion Air dan Ethiopian Airlines jatuh.
BACA JUGA: Terpojok, Boeing Perbarui Software 737 Max 8
European Aviation and Space Agency (EASA) memberikan sertifikat aman pada Boeing 737 Max 8 karena satu alasan. Yaitu, Boeing mengatakan akan memberikan paparan prosedur dan pelatihan tambahan pada pilot.
Informasi tambahan itu diharapkan bisa menjelaskan kepada pilot soal anomali pada pesawat. Mereka harus memutar kemudi pesawat secara manual -hal yang jarang dilakukan- untuk mengontrol sudut pesawat.
BACA JUGA: Datangkan Airbus 330-900NEO, Lion Air Pensiunkan Boeing 747-400
"Kondisi tersebut tidak diungkapkan di petunjuk manual penerbangan," bunyi dokumen sertifikat EASA yang dilihat Reuters. Dokumen itu dikeluarkan pada Februari 2016.
BACA JUGA: Terpojok, Boeing Perbarui Software 737 Max 8
BACA JUGA: 10 Pesawat Boeing 737 MAX 8 Tidak Beroperasi, ini yang Dilakukan Lion Air
Fakta tersebut sejalan dengan temuan awal dalam penyidikan jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines. Kesimpulan awal penyelidikan menunjukkan bahwa sistem anti-stall diaktifkan sebelum pesawat jatuh.
Tim yang menyelidiki jatuhnya pesawat Lion Air pada Oktober lalu juga berfokus pada sistem yang disebut MCAS itu. Stall adalah kondisi ketika pesawat kehilangan daya dorong di udara. (sha/c5/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kecelakaan Pesawat Ethiopia Mirip Lion Air JT610, Boeing Makin Terpojok
Redaktur & Reporter : Adil