Terungkap Fakta, Selama Ini Indonesia Lakukan Impor Pangan 30 Juta Ton

Minggu, 29 Desember 2024 – 16:34 WIB
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan pada 2025 mendatang Indonesia tidak lagi melakukan impor Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan selama ini Indonesia terus melakukan impor di bidang pangan.

Hal ini yang akan diubah, dan pada 2025 Presiden Prabowo Subianto memutuskan Indonesia tidak lagi melakukan impor pangan.

BACA JUGA: Kalbe Produksi Dialyzer Lokal Pertama, Tekan Ketergantungan Impor Alat Kesehatan

"Selama ini Indonesia impor pangan sampai 30 juta ton, hidup masyarakat tergantung dari impor gandum, gula, beras, buah-buahan, kopi dan sekarang waktunya swasembada pangan, kemudian swasembada air, energi dan hilirisasi yang kita tuju di akhir," ujar dia, Minggu (25/12).

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengungkapkan, keputusan tidak melaksanakan impor pangan untuk mendukung swasembada pangan nasional.

BACA JUGA: Tegas, Bea Cukai Musnahkan Rokok & Pakaian Bekas Impor Ilegal di Entikong

"Swasembada pangan ini menjadi program prioritas utama pemerintah dari awal pencapaian target di 2029 tapi ini dimajukan ke 2027. Sehingga semua harus bekerja keras dan berkomitmen mewujudkan ini," katanya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) menuturkan, komitmen untuk mewujudkan swasembada pangan tersebut salah satunya dengan mengurangi ketergantungan impor pangan yang dimulai pada 2025 ini.

"Kami memutuskan tahun depan tidak impor beras, agar petani bisa tanam padi yang banyak serta harga di pasaran bagus," katanya.

Kemudian, pemerintah juga tidak akan melakukan impor garam sebab produksi garam petani mencukupi. Lalu tidak melakukan impor jagung pakan ternak serta tidak impor gula.

"Jadi, sudah ada empat komoditas yang tahun depan kita tidak impor, nanti berkala akan ada komoditas lain yang akan dioptimalkan produksinya di dalam negeri sehingga menguntungkan kita," pungkas dia.

Zulhas menjelaskan selama ini sektor pertanian secara nasional dalam perkembangannya cukup tertinggal akibat banyak hal.

Saat ini dengan dukungan dari Presiden melalui program prioritasnya dan dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota menjadi waktu yang tepat untuk mewujudkan swasembada pangan.

"Semua harus satu tim kompak, dan kolaboratif sebab ini waktunya membangun swasembada pangan nasional, serta meninggalkan ketergantungan impor pangan," tambahnya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
impor pangan   pangan   impor   Zulhasan  

Terpopuler