jpnn.com - JAKARTA - Terungkap, Ferdy Sambo Menyampaikan Perintah sembari Menangis.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan saksi bernama Diryanto alias Kodir dalam sidang lanjutan perkara perintangan penyidikan atau obstruction of justice kematian Brigadir J.
BACA JUGA: Kodir Si ART Bersaksi, Hakim Ragukan Pengakuan soal Ferdy Sambo Urus Pemasangan CCTV
Kodir yang merupakan asisten rumah tangga atau ART di tempat tinggal Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga Jakarta itu bersaksi untuk terdakwa AKP Irfan Widyanto.
Dalam kesaksiannya, Kodir menyebut sempat dipanggil Ferdy Sambo.
BACA JUGA: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Blak-blakan soal Uang Ini
Kodir diperintah Ferdy Sambo guna memanggil AKBP Ridwan Soplanit yang kala itu menjabat Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan.
Rumah dinas AKBP Ridwan Soplanit bersebelahan dengan rumah Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: Tepis Klaim Ferdy Sambo, Romer Pastikan Jenis Senpi Jatuh Sebelum Brigadir J Dibunuh
Momen itu terjadi setelah inisiden penembakan yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 8 Juli 2022.
Saat itu, Kodir melihat Ferdy Sambo menangis.
"Menangis," jawab Kodir saat ditanya hakim ihwal wajah Ferdy Sambo kala itu di persidangan, Kamis (24/11).
Selain itu, Kodir mengaku mata Ferdy Sambo tampak memerah karena air mata.
"Matanya merah karena air mata," tutur Kodir mengenai kondisi bosnya saat itu.
Ketua Majelis Hakin Afrizal Hadi lantas menyinggung apakah Kodir sempat menegur Ferdy Sambo saat itu.
Kodir mengaku tak berani menegur Ferdy Sambo saat itu.
Pasalnya, klaim Kodir, andai dirinya menegur Ferdy Sambo dinilai tak sopan.
"Enggak berani menegur. Enggak sopan," ujar Kodir. (cr3/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama