Polisi di jajaran Poltabes Manado, Sulawesi Utara, sering menangani kasus women traffickingDi antara modusnya: menjual keperawanan
BACA JUGA: Untuk Kampanye, Pengurus Parpol Sewa Pesawat Khusus
Paling gres, bulan lalu polisi kembali meringkus pasutri yang tertangkap menjual dua gadisKardono Setyorakhmadi, Manado
----------------------
PASANGAN suami-istri (pasutri) Cliff Supit, 28, dan Sicilia, 24, kini hanya bisa menyesali nasibnya dari balik tahanan Mapoltabes Manado
BACA JUGA: Untuk Kampanye, Pengurus Parpol Sewa Pesawat Khusus
Bersama Monita Wangkouw, 25, ketiganya menjadi tersangka kasus trafficking yang dibekuk aparat Poltabes Menado pertengahan Februari lalu.Menurut Kasatreskrim Poltabes Manado Kompol Ribut Hari Wibowo, kasus yang menjerat ketiganya adalah penjualan keperawanan
BACA JUGA: Untuk Kampanye, Pengurus Parpol Sewa Pesawat Khusus
Tapi, satu di antaranya bisa diselamatkan dan masih perawan,'' kata mantan Kapolsek Wonokromo Surabaya tersebutDua korban itu masih berumur belasan tahunMereka, sebut saja bernama Noni, 15, dan Lina, 16Ribut menceritakan, keperawanan Noni hendak dijual Rp 50 juta kepada seorang pria hidung belang di Jakarta''Meski sudah ada transaksi, untung saja keperawanannya tak sampai hilang," tutur perwira dengan satu mawar di pundak tersebut.
Dia lantas menceritakan kisah kelam dua ABG ituAwalnya, pasutri Cliff-Sicil didatangi Noni dan LinaVersi Cliff, kedua gadis protholan SMP tersebut mendatangi dirinya untuk minta tolong''Mereka mengaku kesulitan uangKatanya untuk bayar SPP-lah dan semacamnya,'' aku Cliff kepada Jawa Pos
Cliff menambahkan, saat itu Noni sendiri yang ingin menjual keperawanannya seharga Rp 2 jutaPasutri ini kemudian mengenalkannya kepada Monita WangkouwNama terakhir itu adalah PSK freelance di JakartaKendati masih berusia 25 tahun, Monita sudah punya jam terbang tinggi di Jakarta''Sudah sepuluh tahun saya merantau di Jakarta,'' aku wanita bertubuh subur itu kepada Jawa Pos
Monita sudah cukup "sukses" merantau di JakartaBuktinya, sebulan sekali wanita yang rambutnya dicat pirang itu pulang pergi Jakarta-Manado
Maka, Noni dan Lina pun diserahkan Cliff ke MonitaMereka kemudian bertemu di sebuah klab malam di ManadoSaat itu Monita mengaku bisa mengusahakanBahkan, kepada Noni, Monita mengatakan jangan menjual keperawanannya seharga Rp 2 jutaMonita bahkan menjanjikan bisa mendapatkan lebih.
Kedua gadis di bawah umur itu lalu dibawa ke JakartaSelain Monita, Cliff dan Sicil juga ikut terbang ke JakartaDi Jakarta, Noni dan Lina tidak lamaNamun, keduanya sempat ditransaksikan dengan salah satu pelanggan Monita
Saat itu Noni bersikeras menolakSedangkan Lina sempat sekali melayani pria hidung belang dengan tarif Rp 1,5 jutaKarena suasana semakin tidak enak, Noni minta pulangKedua gadis ABG tersebut kemudian pulang ke Manado.
Dari situlah keduanya lantas bercerita ke orang tua merekaTentu saja mereka marah dan melapor ke polisiTanpa banyak kesulitan, petugas membekuk Monita dan pasutri tersebut.
Hanya, keterangan Cliff dan Monita tersebut diragukan polisi''Biar saja mereka (ketiga tersangka, Red) ngomong apaItu haknyaYang jelas, kami punya cukup bukti untuk menjadikannya tersangka,'' tegas Ribut
Menurut Ribut, sindikat trafficking di Manado memang kecil-kecil, tapi banyak''Tidak mengerucut ke satu nama atau jaringan, tapi banyakSiapa pun bisa jadi sindikat di sini,'' urai mantan Kanit Jatanras Ditreskrim Polda Sulawesi Utara (Sulut) tersebut.
Ribut menguraikan, dalam kasus Noni dan Lina, unsur tipu dayanya jelas''Dari keterangan yang kami dapatkan, kedua ABG itu mengaku diajak jalan-jalan ke Jakarta,'' tandasnyaSelain itu, Ribut menyangsikan keterangan Cliff soal kedua ABG tersebut menawarkan keperawanannya Rp 2 juta
Yang pertama, Ribut menyangsikan ada ABG sudah membuat keputusan menjual keperawanan seharga Rp 2 juta''Kalau kesulitan ekonomi iyaTapi, bila berinisiatif mendatangi Cliff, kemudian menawarkan keperawanan sendiri seharga Rp 2 juta, sulit dinalarApalagi, dalam keterangannya, Noni mengatakan tahunya hanya diajak jalan-jalan,'' tuturnya
Yang kedua, soal karakteristik sindikat trafficking di Sulut''Sering PSK atau mantan PSK yang sudah tahu jalurnya menjadi bagian dari sindikatModusnya bermacam-macam, mulai yang mengajak jalan-jalan hingga menjanjikan kerja,'' tuturnya
Jadi, menurut Ribut, sindikat trafficking Sulut sangat sulit diberantas ke akar-akarnya''Karena memang sangat banyak dan siapa pun bisa,'' tandasnyaKarena itu, untuk mengatasi masalah trafficking, kata Ribut, semua pihak terkait harus bertindak aktif''Karena kami hanya bisa melakukan penindakan represif,'' tuturnyaPadahal, yang terpenting dalam kasus trafficking adalah what's next-nya
''Bila sudah kami amankan dan kembalikan ke keluarga, seharusnya para korban tersebut sudah mempunyai kegiatan untuk tak terjerumus lagi,'' tandasnyaRibut mengatakan bahwa banyaknya sindikat trafficking tak lepas dari memang banyaknya "permintaan"''Harus ada upaya yang komprehensif,'' tandasnya.(kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Kargo FedEx Meledak di Bandara Narita
Redaktur : Tim Redaksi