Pesawat Kargo FedEx Meledak di Bandara Narita

Selasa, 24 Maret 2009 – 06:59 WIB
Foto: AFP
TOKYO - Seharian kemarin (23/3), 19 orang tewas dalam dua kecelakaan pesawat terbang yang terjadi hampir bersamaan di Tokyo, Jepang, dan Montana, Amerika Serikat (AS)Di Tokyo, pilot dan kopilot pesawat milik perusahaan kargo FedEx tewas setelah terempas di Bandara Internasional Narita kemarin pagi

BACA JUGA: Pulangnya Oposan Papua di Bumi Cenderawasih setelah Pergi Puluhan Tahun

Sedangkan di Montana, 17 orang -12 di antaranya anak-anak- tewas setelah pesawat turboprop bermesin tunggal yang mereka naiki gagal mendarat dan terbakar pada jarak 200 meter dari Bandara Bert Mooney.

Cuplikan rekaman yang disiarkan jaringan televisi Jepang NHK memperlihatkan pesawat FedEx berjenis MD-11 buatan McDonnell Douglas, bagian dari Boeing Company, terpelanting ke udara sesaat setelah roda menyentuh jalur pendaratan
Pesawat tua berbadan lebar itu lalu terjatuh ke sisi kanan jalur perlintasan yang diduga karena terdorong embusan angin kencang

BACA JUGA: Berbagai Kiat Media Hadapi Impitan Krisis di Amerika

Badan pesawat kemudian terseret dengan kecepatan tinggi yang mengakibatkan munculnya bola api besar
Pesawat berhenti dalam keadaan terbalik, menyemburkan asap hitam tebal ke udara

BACA JUGA: Anak Bangsa di Balik Peluncuran Roket Prestisius di Bumi Indonesia



Petugas PMK, tim SAR, dan tenaga medis Bandara Narita dengan cepat mendatangi lokasi terbakarnya pesawatSaat proses evakuasi, regu penyelamat menemukan hanya ada dua orang penumpang pesawatKeduanya, pilot Kevin Kyle Mosley, 54, dan kopilot Anthony Stephen Pino, 49 , tewasDari catatan Badan Penerbangan Federal AS (Federal Aviation Administration) Mosley berasal dari Hillsboro, Oregon, sedangkan Pino adalah warga San Antonio, Texas

Apa yang menyebabkan pesawat FedEx yang terbang dari Guangzhou, Tiongkok, tujuan Tokyo itu terpelanting? Kazuhito Tanakajima, pejabat keselamatan penerbangan dari Kementerian Transportasi Jepang, menyatakan bahwa dugaan sementara, turbulensi level rendah atau populer disebut ''guntingan angin'' yang menyebabkan pesawat terbanting ke lintasan pendaratan

Dugaan itu muncul setelah Badan Meteorologi Jepang melaporkan, kecepatan angin saat insiden itu terjadi adalah 76 kilometer per jam''Ini adalah kecepatan angin yang tidak biasa di sekitar Narita,'' ujar Tanakajima

Selain itu, dari peta angin terlihat ada pergerakan udara dengan kecepatan lebih rendah sekitar 20 km per jam di permukaan bandara''Perbedaan kekuatan dan arah angin itulah yang memicu turbulensi dan menyebabkan pesawat sulit berada pada jalurnya,'' jelas Tanakajima

Kondisi alam yang sama juga memicu terjadinya guncangan di udara pada pesawat dari Filipina bulan laluInsiden itu menyebabkan 50 penumpang dan kru terluka

Pihak FedEx menyatakan akan ikut bergabung dengan tim investigasi untuk memastikan penyebab kecelakaan pesawatnya''Kami akan terus memantau perkembangan penyelidikan dengan pemerintah,'' ujar Misuho Fukuda, juru bicara wanita perusahaan di TokyoAkibat insiden itu, semua pengiriman dokumen ke Tokyo oleh FedEx ditunda kemarin

Bulan lalu FedEx menghabiskan dana USD 150 juta untuk membuka kantor layanan terbesar di Asia-Pasifik di GuangzhouSandra Munez, juru bicara FedEx di kantor pusat AS, menyatakan bahwa perusahaan akan mengganti semua kerusakan dokumen per klaim individu secepatnya''Begitu pemerintah Jepang membolehkan kami bertindak, kami langsung mengontak pelanggan dan mengurus kerugian mereka,'' ujarnya.(Rtr/CNN/AP/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Edward E. Masters, Diplomat AS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler