jpnn.com, JAKARTA - Motif pelaku penyiraman cairan kimia melakukan aksi jahatnya itu karena kurang mendapatkan perhatian dari kakak perempuannya.
Demikian kesimpulan Penyidik Polda Metro Jaya setelah mengorek keterangan dari FY, si pelaku penyiraman cairan kimia terhadap tujuh orang perempuan di tiga lokasi berbeda.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Jenis Cairan Kimia yang Dipakai Pelaku Teror di Jakbar
"Kenapa korbannya perempuan semua? Karena kakaknya perempuan," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (18/11).
Itu alasan yang bersangkutan, yakni merasa kurang diperhatikan. "Tapi kita (polisi, red) masih mendalami apakah itu motif yang sebenarnya atau tidak. Penyidik masih bekerja," katanya.
BACA JUGA: Dua Siswi di Kebon Jeruk Disiram Cairan Kimia Saat Pulang Sekolah
Gatot menjelaskan, pelaku pernah terluka akibat jatuh dan dirawat di rumah sakit. Namun, dia mengatakan saat itu kurang diperhatikan oleh kakaknya.
"Menurut keterangan pelaku, pelaku pernah jatuh dan robek di kepalanya dan yang bersangkutan kurang mendapat perhatian dari kakaknya, bahkan ketika di rumah sakit dia kurang mendapat perhatian kakaknya," ujar Gatot.
Polisi kemudian juga meminta keterangan dari kakak korban untuk mengklarifikasi pernyataan tersangka. Namun kakak tersangka membantah pernyataan FY. "Sudah dicek sama penyidik, kakaknya itu memperhatikan," tutur Gatot.
Gatot mengatakan, polisi masih memeriksa tersangka secara intensif termasuk pemeriksaan psikologinya.
"Ini kita (polisi, red) masih lakukan pemeriksaan psikologi, hasilnya belum keluar. mungkin nanti malam atau besok sudah keluar untuk itu," tuturnya.
Hasil pemeriksaan juga menunjukkan tersangka FY negatif mengonsumsi narkoba.
Diberitakan sebelumnya, Warga Jakarta Barat digegerkan dengan empat peristiwa penyiraman cairan kimia.
Kasus pertama terjadi di Jakarta Barat pada 3 November 2019. Namun korban tidak melapor ke polisi.
Kasus kedua dialami dua siswi SMPN 229 Jakarta Barat berinisial A dan PN yang sedang berjalan kaki di Jalan Kebon Jeruk Raya pada Selasa (5/11).
Disusul kemudian penyiraman cairan kimia kepada seorang nenek pedagang sayuran di Taman Aries, Meruya Utara, Kembangan, pada 8 November.
Korban berikutnya enam siswi SMPN 207 Kembangan. Mereka menjadi korban penyiraman cairan kimia sepulang sekolah di Jalan Mawar, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (15/11) sekitar pukul 13.00 WIB.
Kasus terkuak setelah polisi bergerak cepat dengan memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian dan berhasil mendapat gambar tersangka FY.
Polisi kemudian menangkap FY di rumahnya yang tidak jauh dari lokasi kejadian ketiga, yakni di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pada Jumat sekitar pukul 18.30 WIB.
Kepada polisi, tersangka FY mengaku frustrasi dengan masa lalunya, yakni pernah jatuh dari lantai tiga dan tidak punya biaya berobat.
Rasa frustrasinya itu berkembang dan membuatnya ingin orang lain merasakan penderitaannya. Hal itulah yang mendorongnya untuk melakukan penyerangan dengan menyiramkan soda api. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo