Terungkap Peredaran Ganja Sintetis Model Baru, Efeknya Lebih Parah dari Obat Terlarang Lainnya

Senin, 10 Februari 2020 – 13:28 WIB
Penggerebekan pabrik ganja sintetis. Foto: Pojokpitu

jpnn.com, SURABAYA - Ditreskoba Polda Metro Jaya dan Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya akhir pekan lalu menggerebek sebuah pabrik ganja sintetis di Apartemen High Point Siwalankerto Surabaya.

Ganja sintetis itu dibuat dengan cara menyemprotkan bahan atau senyawa kimia yang telah dicampur essence ke dalam tembakau jenis Gayo yang didatangkan dari Jawa Barat.

BACA JUGA: Wilayah Ini Banyak Ladang Ganja

"Jadi ganja sintetis tersebut tersedia berbagai rasa yang sesuai dengan rasa yang diinginkan  dengan mencampur essence,"  kata AKBP Muhamad Fanani, Dirreskoba Polda Metro Jaya.

Para pelaku sengaja memproduksi di Surabaya dengan konsumen terbanyak warga Jakarta. Secara bentuk seperti tembakau gorila, dengan efek ke tubuh muncul halusinasi lebih parah dibanding dengan zat narkoba lainnya.

BACA JUGA: Bantu Edarkan Sabu-Sabu, Petugas Lapas Kini Menyusul Napi di Penjara

"Kami belum bisa menyebutkan jenis zat, karena masih menunggu hasil uji di labfor,"  kata AKBP Fanani.

Para pelaku memproduksi ganja sintetis, lalu dipasarkan melalui media sosial dengan kata sandi tembakau enak.

BACA JUGA: Ada Ustaz Sebut Narkoba Halal, Bagi Sabu-Sabu ke Para Santri Agar Kuat Berzikir

Sementara itu salah satu tersangka peracik ganja sintetis tersebut yang berinisial HR mengaku dia mendapatkan bahan tersebut dari bosnya yang saat ini masih dalam pengejaran polisi.

Kelima tersangka ditangkap di apartemen High Point wilayah Siwalankerto Surabaya saat pesta sabu.

Para tersangka tersebut berdomisili di Surabaya  yang sebelumnya pernah tinggal di Apartemen Papilio. "Ganja sintetis dipasarkan secara online dengan pangsa pasar kelas menengah ke atas," kata pelaku HR.

Polisi saat ini masih mengejar pelaku yang dianggap sebagai bos. Polisi akan melibatkan jajaran Polres se-Jatim, guna mengungkap peredaran ganja sintetis tersebut.  (pul/pojokpitu/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler