JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membukukan rekor tertinggiPada perdagangan kemarin (20/8), IHSG ditutup naik 12,370 poin (0,39 persen) ke level 3.117,720
BACA JUGA: Permata Kucurkan KPR Rp 500 M
Pengamat pasar modal Edwin Sinaga mengatakan sentimen positif dari dalam negeri yang mampu mempengaruhi psikologis investor untuk melakukan aksi beli."Sentimen ini membuat IHSG bisa keluar dari tekanan seiring sentimen negatif dari pelemahan signifikan indeks bursa Wall Street dan mayoritas indeks bursa regional," katanya
Dia mengatakan sebenarnya IHSG sempat dibuka turun ke level 3.103,366 dan kemudian sempat melemah cukup dalam ke level 3.084,986, turun 21 poin dari penutupan sebelumnya di level 3.105,350
BACA JUGA: BRI Akuisisi Bank Agroniaga
Salah satunya karena pelemahan indeks Dow Jones yang jatuh ketitik terendahnya dalam sebulan terakhirPada perdagangan Kamis (19/8) Wall Street ditutup turun 144,33 poin (1,39 persen) ke level 10.271,21
BACA JUGA: Transaksi Rp 7 Triliun, IHSG Ukir Rekor Baru
Indeks Standard & Poor"s 500 juga melemah 18,53 poin (1,69 persen) ke level 1.075,63 dan Nasdaq melemah 36,75 poin (1,66 persen) ke level 2.178,95.Bursa-bursa Asia matoritas mengalami koreksiIndeks Shanghai melemah 45,67 poin (1,70 persen) ke level 2.642,31, Indeks Hang Seng turun 90,64 poin (0,43 persen) ke level 20.981,82, Indeks Nikkei-225 turun 183,30 poin (1,96 persen) ke level 9.179,38, dan Indeks Strait Times turun 17,76 poin (0,60 persen) ke level 2.929,01.
Saham-saham di sektor konsumsi dan pertambangan menjadi motor pergerakan IHSG seperti Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.750 ke Rp 40.050, Indo Tambang (ITMG) naik Rp 600 ke Rp 40.100, dan Bumi Resources (BUMI) naik Rp 210 ke Rp 1.500.
Penguatan tajam saham-saham Bakrie 7 yang salah satunya adalah naiknya saham Bumi Resources (BUMI) yang sempat naik 17 persen juga membuat IHSG terdongkrak naik di akhir sesi I"Hal itu membuat para investor percaya diri untuk jmelakukan aksi beli dan membuat saham di sektor konsumsi menguat lebih dari 2 persen, indeks saham pertambangan dan indeks saham industri dasar naik 1 persen," katanya.
Perdagangan berjalan ramai dengan frekuensi transaksi di seluruh pasar mencapai 116.214 kali pada volume 5,598 miliar lembar saham senilai Rp 4,323 triliunSebanyak 120 saham naik, 81 saham turun dan 96 saham stagnan.
"Beberapa saham telah memasuki titik jenuh setelah menembus level ressistance-nya ada kemungkinan selanjutnya secara teknikal IHSG akan bergerak di level support (batas bawah, Red)," jelasnyaTetapi, jika ada sentimen postif yang kuat IHSG malah akan bisa melanjutkan rally penguatan karena masih berada dalam tren bullish
Rupiah terus menguat tipis ke level Rp8.965/USD naik dibanding perdagangan pada sehari sebelumnya di level Rp8.967/USDPenguatan mata uang Asia karena prospek ekonomi di wilayah ini juga turut mendongkrak rupiah
"Hanya saja ke depan pergerakan kemungkinan tak akan dalam range yang lebar karena selain sudah cukup tinggi ada pihak yang menjaga agar pergerakan rupiah cukup stabil," jelasnyaSelama Agustus peso Filipina sudah menguat 3,4 persen ringgit Malaysia menguat 3,1 persen, dan baht Thailand menguat 2,3 persen.(luq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Siap Bangun Pabrik di Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi