jpnn.com, JAKARTA - Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengalami perubahan.
Hal itu tak lepas dari terbitnya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan-RB) Nomor 24 Tahun 2017.
BACA JUGA: Pemerintah Beber Urgensi Penerbitan Perppu Ormas di DPR
Permen itu menggantikan Permenpan-RB Nomor 22 Tahun 2017.
Salah satu anggota panitia pusat CPNS Kemenkumham Novi mengatakan, perubahan itu memang menimbulkan pro dan kontra.
BACA JUGA: Pemprov DKI Pinjamkan Lahan di Tangsel untuk Lapas Terbuka
Khususnya dari peserta CPNS Kemenkumham jenjang SLTA/Sederajat yang lulus passing grade.
Namun, menurut Novi, langkah itu bukan karena ada nepotisme dalam proses penerimaan di CPNS Kemenkumham 2017.
BACA JUGA: Antisipasi Erupsi Gunung Agung, Rutan Bangli Gelar Simulasi
Sebab TKD seleksi CPNS Kemenkumham menggunakan tes CAT sudah berjalan objektif.
Meski begitu, banyak peserta tes CPNS Kemenkumham yang tidak memenuhi nilai passing grade sebanyak tiga kali formasi.
“Permenpan-RB tersebut mengatur dua hal. Yaitu pertama penentuan kelulusan untuk formasi penjaga tahanan dan pemeriksa keimigrasian terampil. Selain didasarkan pada nilai ambang batas juga didasarkan pada pemeringkatan. Kedua, penentuan kelulusan pada daerah atau wilayah yang tidak terpenuhi melalui ambang batas dipenuhi melalui pemeringkatan,” ujar Novi, Jumat (6/10).
Dia menambahkan, Permenpan-RB Nomor 24 Tahun 2017 itu diterbitkan supaya kebutuhan bagi pelamar CPNS Kemenkumham tingkat SLTA/Sederajat dapat terpenuhi melalui cara pemeringkatan.
Sebab, banyak peserta tes CPNS Kemenkumham yang mengikuti TKD tingkat SLTA/sederajat yang tidak memenuhi jumlah nilai ambang batas passing grade.
“Bagi posisi jabatan penjaga tahanan dan pemeriksa keimigrasian (SLTA dan D-3) melalui ujian computer assisted test (CAT) yang dilaksanakan se-Indonesia,” tutur Novi.
Sementara itu, berdasarkan Pemenpan-RB Nomor 22 Tahun 2017, peserta TKD seleksi CPNS Kemenkumham melalui ujian CAT harus memenuhi masing-masing nilai passing grade.
Tes wawasan kebangsaan (TWK) harus mencapai nilai 75. Sedangkan nilai tes intelegensi umum (TIU) harus 80.
Sementara itu, nilai tes karakter pribadi (TKP) harus 143. Total nilai passing grade berjumlah 298.
Namun, hasil di lapangan menunjukkan Kantor Wilayah Kemenkumham yang memenuhi tiga kali formasi melalui ujian passing grade hanya sebelas.
Untuk penjaga tahanan kriteria umum wanita ada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Jogjakarta, Jambi, Bengkulu, dan Riau.
“Sebanyak 22 Kantor Wilayah Kemenkumham tidak terpenuhi tiga kali formasi melalui passing grade,” ucapnya.
Sementara itu, hanya dua provinsi yang memenuhi tiga kali formasi melalui nilai passing grade untuk penjaga tahanan kriteria umum pria.
Yakni, Jogjakarta dan Jawa Tengah. Sedangkan 31 Kantor Wilayah Kemenkumham tidak terpenuhi tiga kali formasi melalui passing grade.
“Bahkan, bagi pemeriksa keimigrasian yang akan ditempatkan di wilayah perbatasan tidak ada peserta tes satu Kantor Wilayah Kemenkumham yang memenuhi tiga kali formasi,” imbuh Novi.
Menurut Novi, Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kemenkumham sangat transparan saat menggelar tes CPNS melalui CAT.
“Bahkan peserta dapat langsung mengetahui hasil CAT yang diikuti beberapa waktu lalu saat mengikuti tes CAT di tiap Kantor Wilayah Kemenkumham,” ujar Novi.
Panitia pusat maupun daerah CPNS Kemenkumham juga sudah mewanti-wanti peserta.
Peserta yang memenuhi syarat nilai passing grade bukan berarti sudah melewati semua seleksi ujian CPNS Kemenkumham.
Peserta harus menyiapkan diri mengikuti tes selanjutnya di seleksi kompetisi bidang (SKB) yang meliputi kesamaptaan dan pengamatan fisik ketrampilan.
Syaratnya, memenuhi tiga kali formasi supaya memenuhi jumlah 14 ribu lowongan penjaga tahanan.
BKN, Kemenpan-RB, dan Kemenkumham juga sudah menggelar rapat internal membahas permen tersebut beberapa waktu lalu.
Hal itu dilakukan agar kedua lowongan penerimaan CPNS Kemenkumham terpenuhi.
Karena itu, terbitnya Permenpan-RB Nomor 24 Tahun 2017 dengan cara pemeringkatan diharapkan menjadikan seleksi CPNS 2017 untuk lowongan penjaga tahanan dan pemeriksa keimigrasian makin kompetitif.
“CPNS yang diterima adalah putra asli daerah itu sendiri. Bertugas menjaga keamanan dan ketertiban di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara seluruh Indonesia dan wilayah perbatasan,” ujar Novi.
Sebelumnya, Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Aceh Taqwaddin Husein menilai tingkat kelulusan SLTA lowongan penjaga tahanan sangat rendah.
Sebab, hanya 464 orang yang lulus. Padahal, lowongan yang tersedia untuk penjaga tahanan di Aceh sebanyak 583 orang.
“Sehingga dikhawatirkan tidak tercapai jumlah total yang dibutuhkan. Maka calon dari daerah lain akan dimasukan ke Aceh nantinya,” ujarnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tumpeng Indonesia Curi Perhatian Delegasi Sidang Umum WIPO
Redaktur : Tim Redaksi