Tumpeng Indonesia Curi Perhatian Delegasi Sidang Umum WIPO

Selasa, 03 Oktober 2017 – 21:02 WIB
Menkumham Yasonna H Laoly memotong tumpeng untuk diserahkan kepada Direktur Jenderal WIPO Francis Gurry di sela-sela Sidang Umum WIPO ke-57 di Jenewa, Swiss, Senin (2/10). Foto: kemenkumham

jpnn.com, JENEWA - Ratusan delegasi dari berbagai negara peserta Sidang Umum (SU) World Intellectual Property Organization (WIPO) ke-57 di Jenewa, Swiss terpukau oleh nasi tumpeng. Peristiwa langka itu terjadi ketika Direktur Jenderal WIPO Francis Gurry mengajak Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly bersama delegasi negara anggota organisasi di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut melihat pameran yang digelar di sela-sela acara Sidang Umum WIPO.

Tumpengan itu dalam rangka merayakan masuknya Indonesia sebagai anggota ke-100 Protokol Madrid. Pelaksana tugas (Plt) Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Aidir Amin Daud mengungkapkan, ada 188 delegasi negara WIPO yang terpukau saat Francis Gurry ikut dalam potong tumpeng yang dilakukan Menteri Yasonna.

BACA JUGA: Akhiri Masa Kerja, Dubes Georgia Pamit ke Menteri Yasonna

“Untuk dinikmati bersama-sama delegasi negara lainnya atas suksesnya acara SU WIPO ke-57,” tuturnya dari Jenewa, Selasa (3/10).

Aidir mengatakan, delegasi negara anggota WIPO tampak penasaran untuk bisa menikmati kuliner khas Indonesia itu. Alhasil, para delegasi dari negara WIPO harus ikut mengantre panjang menunggu giliran mencicipi nasi tumpeng. 

BACA JUGA: Delegasi Kemenkumham Hadiri Konferensi Pro Bono Asia ke-6

Padahal, beberapa makanan asal negara lain juga disajikan di arena pameran. Namun, nasi tumpeng ternyata membuat penasaran.

BACA JUGA: Sah, Indonesia Jadi Anggota ke-100 Protokol Madrid

Salah satu yang kepincut nasi tumpeng adalah Ambassador/Permanent Representative of Vietnam Duong Chi Dung yang baru terpilih sebagai chair untuk Sidang Umum WIPO saat itu.  “Semua hadirin sepertinya tertarik untuk mencoba nasi tumpeng Indonesia,” ucap Chi Dung kepada Aidir.

Tapi delegasi Indonesia tak hanya menyediakan kejutan nasi tumpeng. Sembari menikmati nasi tumpeng, para delegasi negara lain juga disuguhi alunan angklung.

Penyanyi sekaligus musikus Chandra Darusman menjadi dirigen pada pertunjukan angklung itu. Chandra yang sebelumnya dikenal sebagai musikus jazz, kini tinggal di Jenewa dan bekerja di WIPO sebagai perwakilan Indonesia.

Rombongan musikus angklung yang terdiri dari staf dan pegawai Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Jenewa itu membawakan lagu-lagu. Aksi mereka mendapat aplaus para delegasi Sudang Umum WIPO.

“Indonesia juga menampilkan pesona tarian tradisional Tari Piring asal Sumatera Barat. Dan sejumlah delegasi yang hadir memuji acara WIPO kali ini seperti hari untuk Indonesia,” ucap Aidir.

Sedangkan Direktur Merek DJKI Kemenkumham Fathurrahman menambahkan, Indonesia mendapat tempat istimewa dalam Sidang Umum WIPO ke-57 di Jenewa. Apalagi 188 delegasi WIPO ikut merayakan masuknya Indonesia sebagai ke-100 Protokol Madrid.

"Ya ini memang pertama kali Indonesia dapat kesempatan yang begitu dominan di Sidang Umum WIPO," ucapnya.

Fathurrahman melanjutkan, puncaknya adalah ketika Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly menyerahkan instrumen aksesi Protokol Madrid kepada Direktur Jenderal (Dirjen) WIPO Francis Gurry. Menteri Yasonna kemudian diberi kesempatan menyampaikan sambutan pelaksanaan ASEAN IP Exhibition dalam rangka ulang tahun ASEAN yang ke-50.

Yasonna dalam sambutannya secara khusus menyinggung ekshibisi terkait Indikasi Geografis ASEAN. “Menkumham RI menjadi satu-satunya delegasi dunia dari 188 negara anggota WIPO yang diminta menyampaikan pidato di atas podium WIPO bersama Dirjen WIPO Francis Gurry,” tutur Fathurrahman dengan nada bangga.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia/Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB dan Organisasi-organisasi Internasional Lainnya yang Berkedudukan di Jenewa. Hasan Kleib juga menyampaikan sambutannya. “Kemudian Dirjen Kekayaan Intelektual Aidir Amin Daud juga diberi kesempatan untuk menyampaikan statemen mewakili sepuluh negara ASEAN,” tambahnya.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bentuk Penyuluh Hukum Profesional, BPHN Gelar Uji Kompetensi


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler