jpnn.com - Tesla menyiapkan ekspansi bisnis ke pasar Tiongkok dan dana investasi pun mulai digelontorkan dengan total USD 2,04 miliar yang akan digelontorkan dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Langkah itu sebagai bagian dari perjanjian Tesla dengan Pemerintah Kota Shanghai, untuk membangun fasilitas produksi kendaraan listrik di kawasan Gigafactory.
BACA JUGA: Hatchback Retro Bertenaga Listrik Besutan Renault
BACA JUGA: Mobil Tesla Segera Dipasangkan Netflix dan Youtube
Dilaporkan, Carscoops, Kamis 91/8), jika Tesla tidak memenuhi perjanjian investasi, mereka diwajibkan mengembalikan lahan ke pemerintah daerah dan membayar kompensasi sisa sewa tanah.
BACA JUGA: Pak Jokowi Sudah Ngebet soal Pengembangan Mobil Listrik
Tesla sendiri telah berkomitmen membayar pajak sekitar USD 323 juta di China mulai akhir 2023. Ini bagian dari perjanjian sewa lahan mobil listrik kawasan tersebut.
Diketahui, Tesla mulai beroperasi di Shanghai Gigafactory pada Januari lalu. Namun, perusahaan membutuhkan investasi besar pada tahun-tahun mendatang.
BACA JUGA: Klaim Terbaru Tiongkok soal Muslim Uighur di Xinjiang, Mudah-mudahan Jujur
Meski demikian, Tesla yakin dengan membangun kendaraan di China, perusahaan bisa memangkas harga kendaraan yang dijual. Di mana, pada akhir Mei lalu, terungkap Tesla Model 3 buatan China dihargai hanya USD 47.628 atau 13 persen lebih rendah daripada produk impor dari Amerika Serikat.
Produksi Tesla Model 3 akan dimulai pada akhir tahun ini, dengan kapasitas 150.000 unit per tahun. Model Y juga akan diproduksi di sana untuk memenuhi pasar China. Sementara fasilitas di Hawthorne, California, AS, untuk kebutuhan pasar lain. (mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demonstran Hong Kong Sukses Bikin Beijing Murka
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian