Testing Covid-19 Capai 95,35 Persen

Jumat, 11 Desember 2020 – 10:44 WIB
Ilustrasi COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kapasitas testing (pemeriksaan) Covid-19 di Indonesia terus meningkat hingga pekan ini.

Dilihat secara grafiknya, sejak Desember jumlah testing yang dilakukan sudah mencapai 95,35 persen. Dari hasil data tersebut, merupakan pencapaian tertinggi testing selama pandemi Covid-19 di Indonesia.

BACA JUGA: Sebegini Anggaran yang Disiapkan Pemerintah untuk Vaksin Covid-19, Wowww

"Tentunya jumlah ini mendekati standar yang ditentukan oleh WHO," ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (10/12).

Pada prinsipnya, testing dan tracing (pelacakan) adalah dua upaya yang tidak terpisahkan, dan harus dilakukan secara linier dengan treatment (perawatan) lanjutan, jika diperlukan.

BACA JUGA: Polisi Beber Temuan di Tangan Pengawal Rizieq Shihab yang Tewas

Oleh karena itu, upaya 3T (testing, tracing dan treatment) yang dilakukan pemerintah harus dilakukan secara masif untuk dapat menekan angka kasus dan kematian serta meningkatkan angka kesembuhan nasional.

Satgas Covid-19 mengapresiasi peran laboran yang telah bekerja keras dalam melakukan pemeriksaan spesimen tanpa kenal lelah.

BACA JUGA: Pengumuman, MI dan IM Sudah Ditangkap, tetapi AR, AY Serta EI Masih Buron, Waspada

"Satgas juga meminta capaian ini tidak membuat kita lengah. Terus tingkatkan pemeriksaan spesimen, sehingga deteksi dini kepada mereka yang positif dapat dilakukan dengan baik," ujarnya.

Capaian testing ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menjaring lebih banyak kasus, agar upaya deteksi dini bisa dilakukan demi menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan. Namun demikian, capaian ini perlu diikuti peningkatan disiplin protokol kesehatan.

Karena, dengan disiplin protokol kesehatan dan testing terus ditingkatkan hingga target WHO, maka laju penularan akan bisa ditekan dan tidak ditemukan kasus positif baru.

"Ini adalah target kira bersama," imbuh Wiku.

Pemerintah daerah juga diminta untuk mengatur ulang jumlah laboran dan jam kerja, sehingga upaya pemeriksaan terhadap spesimen dapat berjalan dengan efektif.

"Segera koordinasikan dengan pemerintah pusat, jika ditemukan kendala yang tidak bisa diselesaikan terkait pemeriksaan spesimen," ungkapnya. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler