jpnn.com - TESTICULAR torsion, sering disebut testis melintir, adalah kondisi saluran pembuluh darah atau sperma pada testis terpuntir satu sama lain. Ini membuat pria merasakan sakit luar biasa.
Dokter Muhammad Ishaq Hardiansyah SpU saat ditemui di Rumah Sakit Pupuk Kaltim Siaga Ramania Samarinda mengatakan, testis melintir biasanya terjadi karena adanya perubahan suhu. Testis melintir rentan dialami remaja.
BACA JUGA: Self-Defense dalam Setiap Kesempatan
Tidak hanya itu, pria yang memiliki kelainan lahir seperti bell clapper deformity juga rentan mengalami testis melintir. Bell clapper deformity adalah keadaan skrotum atau kantung zakar terlalu longgar, lebih besar dari ukuran testis.
“Terpuntirnya testis karena perubahan udara. Misalnya setelah kemarau berubah musim hujan. Otot di testis tertarik kuat dan membuatnya terpuntir,” ujarnya.
BACA JUGA: Batik Kiddie Nuansa Pastel
Masa kritis mengatasi testis melintir menurut dr Ishaq kurang dari delapan jam. Lebih dari itu, pasokan oksigen ke testis akan habis dan menyebabkan kematian pada sel testis. Sayangnya, masih banyak orangtua yang tidak mengetahui hal ini, saat anak mengeluh sakit pada kemaluan tapi kurang merespons. Sehingga banyak pasien yang mengalami testis melintir tapi terlambat ditangani.
“Jika testis sudah mati maka harus dioperasi. Kalau tidak diambil bisa menyebabkan kemandulan,” tuturnya.
BACA JUGA: Antioksidan Produk Lebah
“Orangtua harus tanggap, saat anak mengeluh sakit mendadak di area testis segera membawa ke ahli medis agar cepat ditangani,” tambahnya.
Pengobatan testis melintir, yang pertama dokter akan melakukan torsi manual. Hal ini untuk mengembalikan posisi testis yang terpuntir seperti semula secara manual.
“Setelah itu, tetap perlu dilakukan orchidopexy atau operasi pengikatan testis pada kantung zakar agar tidak terjadi testis melintir lagi,” tuturnya.(*/ni/far/k8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Manjakan Kulit dengan Buah Naga
Redaktur : Tim Redaksi