jpnn.com - TASIK – Ditangkapnya Rudi Rubiandini pada Selasa (13/8) malam di rumahnya di Jakarta, membuat tetangga dan rekan-rekannya di Sukarame, Cieunteung, Kota Tasikmalaya, tempat alumni ITB itu lahir dan tumbuh, kaget.
Mereka tidak percaya mantan wakil Menteri ESDM itu terjerat kasus hingga dibekuk KPK.
BACA JUGA: Sistem Masih Sama, SKK Migas Sebatas Pengganti Nama BP Migas
Ketua RT di tempat tinggal Rudi saat kecil Ade Sudirman mengetahui penangkapan Rudi dari televisi, Rabu (14/8) pagi.
“Saya tadi pagi (kemarin pagi) lihat berita, katanya Rudi ditangkap. Kaget juga. Serasa tidak percaya. Mudah-mudahan tidak benar. Meskipun katanya tertangkap tangan,” ungkap dia saat ditemui di depan rumah keluarga Rudi yang tengah direhab.
BACA JUGA: Tembaki Tahanan karena Stres
Adapun para penghuni rumah yang direhab sejak sebelum puasa itu pindah ke Bandung. Termasuk, adik dan ibunya Rudi, Hj Momoh pindah ke Bandung.
Sementara Rudi, kata Ade, pulang ke Tasik hanya terlihat pulang setahun sekali. Itu pun, menurut dia, tidak pernah lama. Malah, Lebaran tahun ini, Ade tak bertemu sang teman.
BACA JUGA: Kepala Daerah Tetap Berwenang Promosi dan Mutasi PNS
Apa kesan Ade kepada Rudi? ”Dia setelah jadi pejabat pun tetap berbaur dengan masyarakat, dari dulu seperti itu. Tidak ada yang berubah. Cuma mungkin lebih sibuk saja,” tuturnya.
Sahabat satu kelasnya Rudi waktu SD, yang juga tetangga sekaligus keluarga alumnus SMAN 2 Tasikmalaya itu, Cucu Sudarsih (52) mengaku kaget mendengar teman satu kelasnya itu ditangkap KPK.
Menurutnya Rudi tergolong orang yang baik dan tidak pernah terdengar berkasus. ”Dia kalau pulang tiap tahun juga suka ngasih sodakoh. Sangat disayangkan, dan saya sangat terkejut mendengar dia ditangkap KPK,” katanya.
Ditemui di SMAN 2 Tasikmalaya Humas SMAN 2 Tasikmalaya, Nanang Setiawan pun senada dengan tetangga seniornya di SMAN 2 itu. ”Saya percaya tidak percaya. Secara pribadi saya tidak yakin. Apakah ini ada kaitan dengan politis atau jebakan, atau bagaimana. Karena kan semuanya belum jelas,” ungkap dia.
Rudi, kata Nanang, adalah seniornya di SMAN 2 Tasik. Dia alumni tahun 1980. Setelah itu, Rudi menempuh pendidikan di ITB.
”Biasanya suka ada pertemuan antara alumni. Kalau skarang karena (Rudi) sudah ada kesibukan, sekolah mengundang pun (Rudi) tidak gampang seperti alumni biasa,” pungkasnya. (pee)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadai Arus Balik Jilid Kedua
Redaktur : Tim Redaksi