Tetangga Dengar Jerit Tangis sebelum Balita Itu Tewas

Selasa, 07 Maret 2017 – 03:59 WIB
Bayi. Foto: Pixabay

jpnn.com - jpnn.com - Kepolisian Resor Bogor masih terus melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap Joshi Jonathan (JJ), 23, dan Dede Yanti (DY), 27, pasangan suami istri yang diduga telah menganiaya putrinya hingga tewas.

Meski demikian penyidik telah menetapkan JJ, 22, sebagai tersangka atas kematian anak tirinya, bernama Kanja Isabel Putri alias Caca, 4. Sedangkan istrinya DY, masih berstatus saksi.

BACA JUGA: Balita Diduga Disiksa Ortunya hingga Meregang Nyawa

Selain memeriksa kedua orangtua, polisi juga meminta keterangan dari sejumlah saksi lainnya, seperti para tetangga.

Sebelum kasus ini terungkap, para tetangga pelaku ternyata mendengar pasangan suami istri itu bertengkar hebat.

BACA JUGA: Ya Ampun, Teganya Bu Kasuni Menganiaya Balita Sendiri

Pertengkaran penghuni rumah petak di RT 02/04, Kampung Cikeas, Desa Nagrak, Kecamatan Gunungputri, Kamis (2/3) kemarin, tak lagi biasa.

Entah mengapa, jerit tangis yang terdengar malam itu begitu memilukan. Seperti pengakuan Sudarwati, 34, salah satu tetangga.

BACA JUGA: Sadis!Gadis Kecil ini Dipukul dan Dipaksa Makan Tanah

“Awalnya berisik berantem. Baru jam delapan malam ada suara teriakan. Besoknya kita baru tahu Caca (Kanja Isabel Putri) luka serius di badannya. Dibawa ke Rumah Sehat Cikeas, katanya kena air panas waktu ibunya masak air," terang Sudarwati seperti diberitakan Radar Bogor (Jawa Pos Group) hari ini.

Saat dalam perawatan medis di Rumah Sehat Cikeas, dokter tak bisa berbuat banyak. Luka melepuh di kaki Caca sudah sangat parah.

Tak hanya itu, dokter juga menemukan luka robek pada dagu korban diduga akibat pukulan benda tumpul. Belum lagi memar di sekujur badan.

Sekitar pukul 22.00 WIB, balita malang itu meninggal dalam kondisi mengenaskan.

"Meninggalnya jam sepuluh malam. Sebagian tetangga sempat jenguk. Baru paginya jasad dibawa pulang," timpal tetangga lain.

Ditanya apakah tetangga mencurigai Caca korban kekerasan, sejumlah tetangga enggan berkomentar. Namun mayoritas menyebut kedua orang tua korban kerap terlibat cekcok.

“Mungkin karena suaminya lagi susah, karena jarang dapat penumpang," tutur Sudarwati, seraya menjelaskan bahwa JJ ayah tiri korban bekerja sebagai sopir angkutan umum.

Dia menambahkan, semasa hidup, Caca dikenal sebagai bocah cantik yang periang. Balita kelahiran Cianjur 23 Juni 2013, itu dikenal sebagai anak yang lincah dan jarang rewel.

"Anaknya penurut. Suka disuruh orang tuanya kembalikan piring ke tetangga," tuturnya.

Luka-luka janggal ditubuh korban diketahui Polisi, Sabtu (4/3) pukul 06.30 WIB. Sejumlah personel Reskrim Polsek Gunungputri pun datang ke rumah korban dan memeriksa tubuh korban yang saat itu sudah terbalut kain.

"Saat olah TKP, kami temukan kejanggalan pada luka korban. Karena itu kami amankan orang tua korban," ujar Kanit Reskrim Polsek Gunungputri, IPDA Imam Junaedi.

Kuat dugaan penyebab kematian korban tak wajar. Imam lantas membawa jasad korban ke RS Polri Kramatjati untuk diautopsi. Sementara di Polsek Gunungputri, petugas memeriksa kedua orang tua korban.

"Dari pengakuan orangtuanya, luka itu akibat tersiram air panas pada tiga hari sebelumnya, sehingga kakinya melepuh mengeluarkan nanah dan meninggal di rumah sakit," ucap Imam. (azi/ded/d)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler