Tetangga Indonesia Disusupi Varian Omicron, Begini Respons Tegas Mbak Puan

Senin, 29 November 2021 – 22:31 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani saat berbicara dalam forum IPU ke-143 di Madrid, Spanyol, Sabtu (27/11), Dia mengingatkan Indonesia jangan lengah dalam menyikapi penyebaran varian baru Covid-19, Omicron di sejumlah negara. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah memperketat pengawasan aturan karantina pelaku perjalanan dari luar negeri.

Upaya ini dilakukan sebagai langkah mitigasi penyebaran varian baru Covid-19, Omicron ke Indonesia.

BACA JUGA: Varian Omicron Gegerkan Dunia, Pernyataan WHO Ini Lumayan Bikin Lega

"Pengetatan karantina perlu dilakukan untuk semua suspect sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan masuknya varian baru Corona di Indonesia,” kata Puan, Senin (29/11).

Sebagai informasi, varian B.1.1529 Omicron pertama kali ditemukan di Botswana, Afrika Selatan.

BACA JUGA: Varian Baru Covid-19 Omicron Merebak di Afrika, Gus Muhaimin: Tutup Semua Akses WNA!

Namun kini sejumlah negara di luar Afrika, bahkan Hong Kong mulai melaporkan temuan kasus varian ini.

Karena itu, Puan mendukung kebijakan pemerintah yang menutup pintu sementara bagi WNA yang mempunyai riwayat perjalanan dari negara-negara tersebut.

BACA JUGA: Varian Omicron Muncul di Afrika, DPR Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi

Selain itu, cucu Proklamator Bung Karno itu juga mendukung kebijakan pemerintah menambah durasi karantina bagi WNA dari luar negara maupun WNI yang ingin kembali ke tanah air.

“Aturan karantina tidak boleh hanya baik di atas kertas, tapi harus sampai ke pelaksanaannya," tegasnya.

Puan menyampaikan dirinya tak menginginkan kondisi Indonesia yang sudah membaik kembali memburuk akibat kurangnya mitigasi.

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR ini juga memberikan apresiasi kepada pemerintah yang melarang sementara perjalanan dari sejumlah negara di Afrika.

Puan menyebut, langkah ini sebagai antisipasi masuknya varian baru Corona yang cukup membuat masyarakat khawatir itu.

“Respons cepat pemerintah dari berbagai elemen masyarakat harus diimbangi dengan pengawasan ketat di berbagai pintu-pintu masuk ke Indonesia, baik perbatasan darat, pelabuhan laut, dan bandara,” tegas Puan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menjadikan Omicron sebagai varian of concern (VoC) yang artinya masuk dalam kategori Covid-19 paling meresahkan.

Puan mengingatkan Indonesia harus terus berkoordinasi dan bersinergi dengan stakeholder internasional, termasuk WHO, guna meningkatkan pemahaman mengenai Omicron, khususnya soal bagaimana pengendaliannya.

Menurutnya, meskipun Omicron belum diketahui apakah lebih berbahaya dari varian Delta, tetapi Indonesia sudah harus siap siaga.

“Indonesia saat ini sudah lebih baik, jangan sampai kebobolan lagi seperti pertengahan tahun lalu. Rumah sakit penuh, obat pun sulit, pasokan oksigen kurang, dan banyak korban meninggal. Kasihan tenaga kesehatan yang sudah kelelahan,” kata Puan mengingatkan kembali.

Menyikapi kondisi ini, Puan meminta masyarakat untuk tidak panik.

“Yang paling penting selalu terapkan protokol kesehatan. Tidak perlu takut selama kita tidak kendor prokes," ujarnya.

Dia juga mendorong masyarakat yang belum divaksin untuk sesegera melakukan vaksinasi agar tidak mudah terpapar virus Covid-19.

Saat berbicara dalam forum IPU ke-143 pada Sabtu (27/11), Puan juga mengingatkan betapa pentingnya upaya pemerataan vaksinasi Covid-19.

Hal ini dinilai perlu menjadi agenda internasional.

“Kita harus bekerja sama untuk mencapai kesetaraan vaksin untuk semua orang dan di mana saja,” tandas Puan. (mrk/jpnn)

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Update Daftar Negara yang Sudah Disusupi Varian Omicron, Ada Tetangga Indonesia


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler