Tetap Perkasa di Tengah Pandemi, Industri Pertanian Wajib Masuk Radar Investor

Jumat, 03 Desember 2021 – 01:09 WIB
Diskusi virtual bertema Potensi Industri Pertanian di Pusaran Pasar Modal yang digelar Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Kamis (2/12). Foto: Tangkapan layar Zoom

jpnn.com, JAKARTA - Industri pertanian di tengah pandemi Covid-19 terus bertumbuh tak seperti jenis usaha lainnya yang cenderung mengalami penurunan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produk domestik bruto (PDB) pertanian pada kuartal IV 2020 tumbuh sebesar 2,59 persen secara year on year (yoy).

BACA JUGA: Usut Kasus Korupsi Tambang Bernilai Fantastis, KPK Garap Eks Menteri Pertanian

Serapan tenaga kerja di sektor pertanian juga berhasil terjaga di 29,5 persen per Februari 2021, bahkan meningkat 0,36 persen dari tahun sebelumnya.

Hal tersebut terungkap dalam acara diskusi virtual bertema Potensi Industri Pertanian di Pusaran Pasar Modal yang digelar Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Kamis (2/12)

BACA JUGA: Ansy Lema Minta Pemerintah Fokus Perhatikan Sektor Pertanian

“Industri pertanian merupakan salah satu sektor kunci untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional, terutama untuk mendorong ketahanan dan kedaulatan pangan nasional, dalam menghadapi ancaman krisis global," kata Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Sahara.

Ia menyebut, terlepas dari berbagai tantangan dan kondisi ekonomi, termasuk pandemi covid-19, industri pertanian terbukti mampu bertahan dan terus tumbuh positif.

BACA JUGA: Potensi Pasar Serbia Terbuka, Kementan Dorong Peningkatan Ekspor Produk Pertanian

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Prof. Muhammad Firdaus mengatakan pertanian menjadi sebuah jawaban sekaligus harapan dalam membangkitkan ekonomi nasional.

Menurut dia, potensi dari sektor ini sangat besar sebagai industri yang menjanjikan dalam hal investasi, terutama jika melihat perannya bagi stabilitas sebuah negara.

Di akhir 2020, sektor pertanian menjadi satu-satunya yang bertumbuh positif.

"Di Triwulan II 2021, pertumbuhan tertinggi. Nilai ekspor pertanian meningkat lebih dari 47 persen di 2021 dibandingkan periode 2020, lebih dari 90 persen dari industri makanan minuman," katanya.

Hal senada dikatakan, Pengamat ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira.

Menurutnya, industri pertanian memiliki potensi yang besar sekali untuk menjadi sektor penggerak pemulihan ekonomi nasional.

Hal ini terbukti selama dua tahun belakangan ini sektor pertanian menjadi pilar utama perekonomian nasional yang konsisten tumbuh dan menyumbang 14,3 persen terhadap PDB nasional pada kuartal III 2021.

"Dampak yang diciptakan oleh sektor pertanian juga terbukti mampu menampung tenaga kerja yang terdampak oleh pandemi."

"Ketika sektor usaha lainnya mengalami penurunan serapan tenaga kerja, data per Februari 2021 justru menunjukkan sektor pertanian berhasil menyerap 29,5 persen total lapangan kerja,” kata Bhima.

Indonesia sebagai negara dengan lahan pertanian, kehutanan, dan perikanan yang terbesar di Asia Tenggara, memiliki modal untuk bisa menguasai pasar global.

Oleh karena itu, pentingnya menjaga produktivitas pertanian dan tata kelola lahan.

Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian, memberikan pandangannya bahwa diperlukan juga peningkatan kompetensi para petani dan penyuluh serta kelembagaan pertanian.

Ia mencontohkan Program Makmur milik Pupuk Kaltim yang telah berhasil meningkatkan pemberdayaan petani dan produktivitas pertanian di Indonesia.

“Program Makmur yang diinisiasi Pupuk Kaltim bisa menjadi contoh untuk meningkatkan produktivitas pertanian karena telah berhasil meningkatkan produktivitas di berbagai komoditas, utamanya padi dan jagung dengan produktivitas mencapai 140 persen-145 persen,” ujarnya.

Dengan meningkatnya produktivitas, maka performa perusahaan di sektor pertanian akan semakin dilirik oleh pegiat saham di pasar modal.

Hal ini akan semakin memperkuat ketertarikan publik terhadap saham-saham dari industri pertanian.

Dari sisi potensi investasi, Bhima menilai sektor pertanian memiliki prospek yang cerah khususnya di pasar saham.

“Jelas bahwa sektor pertanian tidak kalah menarik dibanding sektor yang sedang booming seperti e-commerce dan digitalisasi di sektor keuangan. Buktinya emiten-emiten saham berbasis komoditas pertanian dan perkebunan tercatat mengalami kenaikan yang signifikan selama masa pandemi," jelas Bhima. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler