Tetap Sehat dan Aman Mengonsumsi Air Minum dalam Kemasan, Perhatikan 5 Hal Ini

Selasa, 28 September 2021 – 16:41 WIB
Susu berlogo beruang yang sedang kosong di rak minuman minimarket. Foto: Arry Saputra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Setiap hari tubuh membutuhkan asupan cairan terutama air mineral untuk menjaga tetap optimal. Berbagai kegiatan atau rutinitas sehari-hari, air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi salah satu solusi praktis memenuhi kebutuhan cairan harian tubuh.

Namun, tidak lantas sembarangan saat memilih sebuah produk air kemasan.

BACA JUGA: Regulasi dan Pengawasan Air Minum Dalam Kemasan Dilakukan Sangat Ketat

Beberapa hal yang perlu diperhatikan, baik kebersihan hingga keamanannya. Berikut tipsnya yang diambil dari berbagai sumber:

1. Perhatikan informasi sumber mata air yang diambil

Ada banyak jenis air minum kemasan, mulai dari gelas, botol, hingga galon. Namun, yang paling banyak dikonsumsi ialah air mineral botolan.

BACA JUGA: Mahasiswi Cantik Ini Bisa Kumpulkan Uang hingga Miliaran, Korbannya 220 Orang, Astaga!

Air mineral berkualitas baik berasal dari sumber air bawah tanah atau mata air pegunungan yang mengandung mineral alami, seperti kalsium, kalium, natrium, fluoride, dan magnesium.
Selain sumber airnya, proses pengolahan dalam produksi air mineral juga perlu diperhatikan.

Idealnya, air mineral kemasan sudah diolah dengan teknologi canggih, sehingga kandungan mineralnya tetap terjaga dan tidak terkontaminasi oleh kuman maupun bahan kimia berbahaya.

BACA JUGA: Polisi Merilis Sosok Pembunuh Sadis Gadis Cantik yang Dibuang ke Hutan, Lihat Tuh!

2. Cek standardisasi proses produksi hingga distribusi

Pastikan produk air minum kemasan merupakan produk air minum yang telah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Halal oleh LPPOM MUI.

BPOM RI mengimbau agar konsumen tetap tenang karena keamanan, mutu, dan gizi produk AMDK yang sebagian besar beredar di Indonesia telah diatur dalam SNI AMDK (wajib SNI) dan Peraturan Kepala Badan POM.

Jadi, pastikan standardisasi AMDK tersebut.

3. Perhatikan kondisi kemasannya

Pastikan AMDK yang hendak dikonsumsi dalam kondisi baik, tidak bocor, masih tersegel dengan rapat dan terlindungi dari paparan sinar matahari langsung.

Kemasan yang rusak bisa menandakan produk tersebut sering terpapar suhu panas dalam jangka waktu lama atau bahkan terpapar zat kimia berbahaya, sehingga kualitas air dan keamanannya tidak lagi terjamin.

Pilihlah produk dengan kemasan yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.

Umumnya, air minum kemasan terbuat dari bahan plastik sekali pakai, artinya botol kemasan tidak boleh digunakan kembali meski kondisinya masih baik.

4. Perhatikan warna, rasa dan bau airnya

Air yang aman dikonsumsi ialah air yang tidak berwarna atau terlihat jernih, tidak berbau, tidak memiliki rasa.

Hindari mengonsumsi air minum yang tampak keruh atau berbau tidak sedap karena kemungkinan besar air tersebut sudah terkontaminasi kuman atau bahan kimia berbahaya yang bisa menimbulkan penyakit.

5. Cek masa kedaluwarsa

Tidak seperti air minum yang dimasak, air mineral kemasan memiliki masa kedaluwarsa. Sebelum membelinya, cek terlebih dahulu tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan.

Air yang sudah terlalu lama dalam kemasan mungkin saja sudah menurun kualitasnya dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Adapun terkait mikroplastik, hal tersebut merupakan isu yang sedang diamati perkembangannya.

Mikroplastik adalah plastik berukuran kurang dari lima milimeter dan menjadi polutan paling mudah ditemukan di manapun, hingga dalam bentuk debu.

Hasil studi yang dikeluarkan oleh WHO pada 2019, menyatakan bahwa ambang batas aman kandungan penyerapan mikroplastik >150μm (mikrometer) cenderung akan diekskresikan oleh tubuh melalui feses.

Studi menjelaskan, potensi bahaya terkait mikroplastik terbagi menjadi tiga bentuk, yakni partikel fisik, bahan kimia, dan patogen mikroba, sebagai bagian dari biofilm.

Berdasarkan kajian terbatas yang tersedia, bahan kimia dan biofilm yang terkait dengan mikroplastik dalam air minum, menyumbang dampak yang rendah terhadap kesehatan manusia.

Meski tidak cukup informasi untuk menarik kesimpulan tegas tentang toksisitas yang terkait dengan bahaya fisik partikel plastik, terutama untuk nano ukuran partikel, sampai saat ini belum ada informasi kredibel yang menunjukkan bahwa mikroplastik ada masalah.

Kajian terbatas juga menunjukkan bahwa sumber utama polusi mikroplastik di sumber air tawar adalah limpasan terestrial dan air limbah tembusan.

Namun, jika proses pembersihan air limbah dioptimalkan, dapat secara efektif menghilangkan sebagian besar mikroplastik.
Patogen mikroba dan bahan kimia lainnyalah yang justru akan menjadi masalah kesehatan manusia yang lebih besar daripada mikroplastik.

Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang sudah mengantongi izin dari Badan POM dan LPPOM MUI terkait kualitas dan kehalalan produk, maka aman dikonsumsi oleh masyarakat.

Standar yang ditetapkan Badan POM, sejalan dengan standar internasional yang ditetapkan dalam Codex.

Badan POM RI juga menyatakan, akan terus melakukan pengawasan pre-market dan post-market terhadap keamanan, mutu, dan gizi produk pangan sesuai dengan standar yang berlaku. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPOM Minta Iklan Produsen Air Minum Dalam Kemasan Tidak Mendiskreditkan Produk Lain


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler