Tetap Yakin Pancasila Bisa Jadi Solusi Progresif

Senin, 09 November 2015 – 16:36 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Jelang peringatan Hari Pahlawan pada 10 November besok, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar diskusi dan bedah buku berjudul “Revolusi Pancasila” karya Yudi Latif di Surabaya, Senin (9/11). Buku yang diluncurkan di Jakarta pada 27 Oktober lalu itu didskusikan untuk guna mengingatkan pentingnya Pancasila.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang hadir sebagai salah satu pembicara diskusi mengatakan, buku karya Yudi itu menjadi pedoman praktis tentang penerapan Pancasila. Menurut Hasto, Pancasila sebenarnya memiliki karakter progresif sebagai solusi atas berbagai persoalan.

BACA JUGA: Mantan Pasukan Katak Janji Loyal bila Menang Pilgub Sumbar

“Pancasila dalam karakternya yang progresif. Maka realitas kemiskinan yang terjadi di Indonesia harus didekati dengan watak kekuasaan yang membumikan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan Indonesia, musyawarah mufakat, dan cita-cita kesejahteraan yang berkeadilan sosial,” ujarnya.

Selain itu, kata Hasto, membumikan Pancasila hanya bisa dilakukan dengan jalan Trisakti yang mengusung kedaulatan politik, kemandirian ekonomi dan budaya yang berkepribadian. “Karena itulah mengapa petani-petani Indonesia harus berdaulat agar Indonesia bisa berdikari dalam pangan," papar Hasto.

BACA JUGA: Panas, Tak Sudi Dicap Preman, PDIP Tantang Incumbent Indramayu Bertarung Sportif

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf berpendapat senada. Menurutnya, Pancasila harus terus dijunjung.

Karenanya, tokoh muda NU itu menegaskan dukungannya atas upaya membumikan Pancasila. “NU selalu memberikan dukungan terhadap gagasan peringatan 1 Juni sebagai lahirnya Pancasila", tegasnya.

BACA JUGA: Perkuat Pengamanan, Novanto Pimpin Langsung Apel Pamdal DPR

Sedangkan Yudi mengatakan, bukunya memang diharapkan bisa mejadi petunjuk praktis bagi perubahan menuju masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila. “Ini pedoman praksis sekaligus katalis,” katanya.(ara/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Honorer K2, Menteri Yuddy Dituding Remehkan DPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler