TGB Zainul Majdi Ingin Bertemu Megawati

Rabu, 18 Juli 2018 – 07:22 WIB
TGB Zainul Majdi. Foto: Humas for Lombok Post

jpnn.com, JAKARTA - TGB Zainul Majdi merupakan satu kandidat cawapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019. Gubernur Nusa Tenggara Barat itu menyatakan bersyukur disebut sebagai salah satu cawapres Jokowi.

”Kalau disebut dalam konteks yang baik, ya perlu disyukuri,” terang dia saat berkunjung ke redaksi Jawa Pos.

BACA JUGA: Politikus PKS Mempersoalkan Soliditas Pendukung Jokowi

TGB menyadari bahwa dirinya bukanlah tokoh partai dan tidak punya pengaruh di partai mana pun. Menurut dia, masih banyak tokoh yang mempresentasikan organisasi besar untuk menjadi cawapres.

”Tapi, penentuan cawapres itu bergantung capresnya. Tentu, capres akan berdiskusi dengan partai koalisi dalam memilih pendampingnya,” ujarnya.

BACA JUGA: Jokowi Terlalu Kuat, Berpotensi jadi Calon Tunggal

Gubernur NTB dua periode itu juga mengatakan sudah mendatangi sejumlah tokoh. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, TGB menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu membangun NTB selama dirinya menjadi gubernur. ”Belum ada pembicaraan khusus terkait capres-cawapres,” katanya.

BACA JUGA: Samijo Garansi Jokowi Menang Pilpres 2019 di Banten

Ke depan, dia juga ingin bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun, waktunya belum dijadwalkan. ”Silaturahmi merupakan sarana pembelajaran,” tuturnya.

Jika nanti tidak dipilih sebagai cawapres, TGB mengaku pasrah. Menurut dia, masih banyak lahan untuk mengabdi dan berkontribusi bagi Indonesia. Baik di struktural maupun kultural. ”Semua itu lahan kerja dan pengabdian,” paparnya.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, meski sudah ada nama-nama yang mengerucut, masih ada tahapan yang harus dilalui.

”Karena jadwal pendaftaran 4–10 Agustus, saya meyakini nama itu muncul di hari akhir. Hal itu sudah jadi fatsun politik,” ujarnya di kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (17/7).

BACA JUGA: Jokowi Terlalu Kuat, Berpotensi jadi Calon Tunggal

Pram menambahkan, presiden masih perlu berkomunikasi dengan ketua umum partai-partai pendukung untuk mendiskusikan nama-nama cawapres yang sudah ”dikantongi”. Menurut dia, nama cawapres yang dipilih diharapkan tidak mengurangi elektabilitas Jokowi.

”Sekarang ini relatif popularitas Jokowi sangat tinggi. Dengan demikian, nama (cawapres, Red) itu menjadi komplementer,” imbuhnya. (far/lum/bay/c7/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bicara Harga Telur Ayam, Prabowo Singgung Wajah Wartawan


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler