jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin mengkritik keberadaan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta. Ia bahkan menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membubarkan tim tersebut.
Dosen Universitas Al Azhar Indonesia ini menilai keberadaan tim yang beranggotakan 67 orang itu, seakan tak memberi pengaruh signifikan bagi pembangunan di DKI Jakarta.
BACA JUGA: Anies Tersandung Lem Aibon hingga Diskotek Colosseum, TGUPP Kerjanya Apa sih?
Anies, menurut Ujang, bahkan harus berperan seperti 'pemadam kebakaran', memadamkan kontroversi yang mengemuka akibat kinerja anak buahnya di Pemprov DKI Jakarta.
Mulai dari masuknya usulan pembelian lem aibon senilai Rp 82 miliar dalam KUA-PPAS DKI 2020. Kemudian, sejumlah honorer masuk got dan yang terakhir pemberian penghargaan Adikarya Wisata 2019 untuk Diskotek Colosseum.
BACA JUGA: Kasus Penghargaan Colosseum, Anies Baswedan Terlalu Percaya TGUPP
"TGUPP tak banyak gunanya. Turunkan saja gajinya. Bila perlu bubarkan. Memboroskan APBD," ujar Ujang kepada JPNN.com, Kamis (19/12).
Ujang juga menilai desas-desus oknum anggota TGUPP wira-wiri mencari proyek, perlu menjadi pertimbangan keberadaan lembaga tersebut. "Apalagi jika anggota TGUPP disinyalir banyak yang cari proyek," ucapnya.
Saat ditanya apa yang sudah dirasakan masyarakat DKI Jakarta terkait keberadaan TGUPP? Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menilai nyaris tak ada.
"Tak terasakan, tak ada manfaatnya. Seolah-olah Anies kerja sendirian. Tak didampingi TGUPP yang dibentuknya," pungkas Ujang.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang