Thailand Kuasai Komponen Otomotif

Sabtu, 01 November 2014 – 08:59 WIB

BANGKOK - Menjelang pemberlakuan pasar bebas ASEAN (MEA) akhir 2015, Thailand masih menjadi jawara di bidang otomotif, khususnya industri komponen. Bahkan, produk Thailand merajai pasar onderdil di Asia Tenggara. Indonesia tercatat sebagai negara tujuan terbesar produk komponen Negeri Gajah Putih tersebut.

''Indonesia menjadi negara tujuan ekspor (komponen otomotif) terbesar di luar Jepang dan Malaysia. Banyak produk kami yang masuk ke Indonesia,'' kata President of Thai Auto-Parts Manufacturers Association (TAPMA) Archana Limpaitoon dalam pertemuan dengan media Indonesia di kantor Thailand Automotive Institute (TAI), Bangkok.

TAPMA merupakan asosiasi yang beranggota sekitar 600 industri komponen otomotif di Thailand. Selain Indonesia, Jepang, dan Malaysia, produk komponen otomotif Thailand menyebar di Amerika Serikat (AS), India, Brasil, dan sejumlah negara Eropa.

Sebagian besar produk komponen tersebut masuk ke industri perakitan negara importer dalam bentuk terurai penuh (CKD). ''Produk komponen itu berupa roda dan komponen lain seperti aksesori yang dijual secara purnajual,'' jelasnya.

Menurut dia, Thailand saat ini sebenarnya masih memulihkan kondisi perekonomian karena turunnya penjualan produk otomotif pada 2013. Thailand mengandalkan pangsa pasar negara importer untuk menopang industri komponen. ''Kami meyakini, pada 2014, industri komponen tumbuh lima persen hingga akhir tahun,'' ujar Archana.

Merujuk data TAPMA, Indonesia tercatat sebagai negara tujuan ekspor suku cadang Thailand terbesar kedua setelah Jepang. Pada periode Januari-Juni 2014, nilai ekspor suku cadang Thailand ke Indonesia mencapai USD 897,28 juta. Ekspor suku cadang dari Thailand ke Jepang tercatat menembus USD 914,57 juta.

President of Thailand Automotive Institute (TAI) Vichai Jirathiyut menambahkan, dengan kuatnya penguasaan pasar komponen di Asia Tenggara, Thailand tidak gentar menghadapi MEA 2015. Menurut dia, yang ditakuti Thailand pada MEA nanti bukan munculnya produk serupa dari industri kompetitor dari negara sesama ASEAN, melainkan serbuan produk dari negara di luar ASEAN.

Karena itu, kata Vichai, Thailand mengajak Indonesia, Malaysia, dan Filipina merapatkan barisan untuk mengamankan pasar komponen otomotif di Asia Tenggara. Thailand tidak segan mempromosikan produk komponen asal Indonesia dan negara lainnya di ASEAN untuk pasar otomotif lokal. ''Orang luar melihat Thailand, Malaysia, dan Indonesia bersaing. Padahal, yang terjadi di dalam adalah kami saling membantu menghadapi kompetitor dari luar ASEAN,'' tuturnya.

Menurut dia, Thailand, Malaysia, dan Indonesia memiliki kelebihan spesifik di industri otomotif. ''Jika kelebihan itu digabung melalui pembagian pasar yang lebih besar, tentu akan menjadi kekuatan besar di industri komponen,'' ungkap dia.

Thailand unggul dalam produksi dan kinerja ekspor industri komponen. Industri pendukung otomotif Thailand jauh berkembang daripada Indonesia. Kontribusi industri otomotif terhadap GDP Thailand tercatat mencapai 9,09 persen per tahun. Hingga Januari 2014, supplier komponen di Thailand berjumlah 1.965 perusahaan. Di Indonesia, hanya ada 709 supplier. Perusahaan pemasok komponen otomotif untuk tier 1 yang mencapai 648 perusahan menyerap 250.000 tenaga kerja. Lalu, perusahaan untuk tier 2 dan 3 menyerap 340.000 tenaga kerja. (*)

BACA JUGA: Bank Besar Raup Laba Jumbo

BACA ARTIKEL LAINNYA... Omzet Motor Stagnan Rp 96 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler