jpnn.com - JAKARTA - Di tengah ketatnya perekonomian yang menekan laju pertumbuhan bisnis, bank-bank besar di tanah air masih mampu mencatat laba yang menggiurkan. Sebanyak tiga bank besar di Indonesia mempertahankan laba double digit.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) Gatot M. Suwondo mengungkapkan, faktor utama penyumbang laba bersih perseroan adalah pendapatan operasional yang mencapai Rp 23,68 triliun, atau tumbuh 13,0 persen dibanding kuartal ketiga 2013.
BACA JUGA: Bulan Depan, BEI Delisting ASIA
Sebanyak Rp 16,39 triliun di antaranya merupakan kontribusi dari net interest income (NII) atau pendapatan bunga bersih yang meningkat 18,6 persen lebih tinggi dibandingkan Kuartal tiga 2013. Sumber pendapatan operasional lainnya berasal dari pendapatan non-bunga yang mencapai Rp 7,29 triliun.
Selain itu, kinerja kredit perseroan menjadi pemicu pertumbuhan pendapatan bunga bersih pada kuartal tiga 2014. Penyaluran kredit BNI tumbuh 14,1 persen di atas realisasi kredit pada periode yang sama 2013, atau mencapai Rp 267,94 triliun. Konsumsinya 75,3 persen dialokasikan untuk sektor bisnis banking dan 19,4 persen untuk sektor konsumer dan ritel.
BACA JUGA: Dirut Merpati Berharap Kabinet Kerja Satu Suara
"Kucuran kredit kami pada 2014 memang diarahkan pada inisiatif BNI untuk pembiayaan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dan meningkatkan ekspansi kredit pada sektor-sektor utama di setiap kawasannya," ungkapnya kemarin (30/10).
Sementara itu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, pihaknya mengakui saat ini dunia perbankan tengah menghadapi tantangan perlambatan ekonomi dan transisi politik.
BACA JUGA: Omzet Motor Stagnan Rp 96 Triliun
Namun, pihaknya menilai harus tetap fokus menerapkan manajemen risiko yang prudent untuk mencapai partumbuhan kredit dan mendorong electronic delivery channel yang berbiaya lebih rendah.
Pihaknya mencatat, portofolio kredit meningkat 10,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) atau Rp 31,7triliun, menjadi Rp 330,7triliun pada akhir September 2014. Pertumbuhan portofolio kredit terutama berasal dari kredit untuk pembiayaan bisnis yang meliputi kredit korporasi, komersial dan UKM, yang berkontribusi 85,5 persen dari total pertumbuhan portofolio kredit.
Di tengah perlambatan ekonomi, posisi pendanaan pihak ketiga BCA mencapai Rp 432,0triliun, naik 7,9 persen (yoy). Dana CASA meningkat 2,2 persen (yoy) menjadi Rp 329,2 triliun. Sementara dana giro naik 2,4 persen (yoy) menjadi Rp 106,3 triliun, sementara dana tabungan tumbuh 2,1 persen (yoy) menjadi Rp 222,9 triliun."
Di sisi lain, Direktur BRI Randi Anto mengatakan, peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit di seluruh segmen bisnis.
"Pertumbuhan laba bersih ini menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp 979,6 per saham. Lebih besar dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 823,0 per saham," tuturnya.
Randi menambahkan, pihaknya juga berhasil menumbuhkan Dana Pihak Ketiga (DPK) per akhir September 2014 yang mencapai Rp 544,27 triliun. Angka ini tumbuh 19,7 persen (yoy). "Rekening tabungan juga meningkat 10 juta dari triwulan tiga 2013 yang sebesar 36,96 juta nasabah menjadi 46,52 juta nasabah," terangnya. (gal)
Laba Bank-Bank Besar
Bank Q3 2014 Q3 2013
BRI Rp 18,12 triliun Rp 15,23 triliun
Mandiri Rp 14,5 triliun Rp 12,8 triliun
BCA Rp 12,2 Triliun Rp 10,4 triliun
BNI Rp 7,61 triliun Rp 6,54 triliun
Danamon Rp 2,10 triliun Rp 3,00 triliun
Permata Rp 1,24 triliun Rp 1,32 triliun
BTN Rp 755 miliar Rp 1,057 triliun
Sumber: paparan kinerja; diolah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Airbag Rusak, Honda Tarik 942 Unit Brio
Redaktur : Tim Redaksi