jpnn.com - The Eagles dikabarkan menggugat sebuah hotel di Mexico karena memiliki nama yang sama dengan judul lagu hits mereka 'Hotel California'.
Band rock lawas yang dimotori Don Henley tersebut menuduh pengelola hotel telah melakukan pelanggaran hak cipta.
BACA JUGA: Dua Bos TV jadi Tersangka, Satu Sudah Ditahan
Diberitakan NME, nama Hotel California sebenarnya sudah digunakan hotel tersebut sejak 1950. Namun, sempat terjadi beberapa kali pergantian nama sampai akhirnya kembali menggunakan Hotel California pada 2001.
Sementara Eagles sendiri baru merilis lagu Hotel California pada 1976.
BACA JUGA: Produser: Besaran Tarif Royalti Cari Win-Win Solution
Pihak Eagles berargumen bahwa manajemen hotel berusaha membuat pengunjung mengira tempat tersebut memiliki kaitan dengan lagu paling terkenal mereka itu.
Hotel California dan lagu-lagu Eagles lainnya juga kerap diputar ketika ada tamu berkunjung.
"Tergugat menggiring konsumen dari Amerika Serikat untuk mempercayai bahwa hotel tersebut memiliki asosiasi dengan Eagles dan merupakan inspirasi bagi lirik lagu Hotel California," tulis pihak Eagles dalam surat gugatan tersebut.
Gugatan ini diajukan ke pengadilan pada Senin (1/5) lalu. Pihak Eagles mengharapkan ganti rugi dan penghentian semua kegiatan yang melanggar hak cipta.
Pada 2014 lalu, Don Henley sempat berpolemik dengan penyanyi Frank Ocean terkait urusan hak cipta. Dia menyebut Ocean pencuri karena menggunakan bagian dari Hotel California untuk lagu American Wedding miliknya.
"Mr Ocean sepertinya tak mengerti hukum hak cipta Amerika Serikat. Anda bisa menyebutnya penghormatan atau apapun, tapi itu tetap melanggar hukum. Itulah masalah dengan generasi muda sekarang, mereka tak mengerti konsep hak kekayaan intelektual dan hak cipta," ujar Henley ketika itu.
Ocean yang tidak terima disebut pencuri menyalak balik. "Hey, bukankah orang itu (Henley) super tajir? Buat apa menuntut anak baru? Aku tak mendapat sepeser pun dari lagu itu. Aku merilisnya secara cuma-cuma. Lagipula, apa yang ku lakukan adalah sebuah penghormatan," ujarnya. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil