The Jokowi Center: Jangan Memusuhi Sukarelawan dan Rambut Putih

Senin, 28 November 2022 – 20:02 WIB
Direktur Eksekutif The Jokowi Center Teuku Neta Firdaus. Foto: Dok The Jokowi Center

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif The Jokowi Center Teuku Neta Firdaus mengomentari pernyataan dari Presiden Joko Widodo soal ciri-ciri calon pemimpin berambut putih yang bisa dipilih pada Pemilu 2024.

Menurut dia, pernyataan yang disampaikan kepala negara di hadapan sukarelawan Jokowi yang ada di Gelora Bung Karno (GBK) itu membuat gerah sejumlah pihak.

BACA JUGA: Jokowi Sebut Pemimpin yang Mikirin Rakyat Rambutnya Berwarna Putih, Kode Untuk Ganjar?

“Pernyataan kontraproduktif terhadap kegiatan pada Sabtu lalu itu mungkin karena 'kode keras' Pak Jokowi yang menyebutkan ciri-ciri kepemimpinan merakyat itu di antaranya berambut putih,” ujar dia dalam siaran persnya, Senin (28/11).

Teuku Neta menyebut pernyataan dengan nada keras dari sejumlah petinggi PDIP mungkin terjadi karena sosok rambut putih belum mendapat restu dan kelakar Pak Jokowi dianggap tidak sesuai dengan harapan partai banteng moncong putih.

BACA JUGA: PDIP Minta Elite Sukarelawan Tidak Mereduksi Kepemimpinan Presiden Jokowi

“Padahal yang menyebut rambut putih dan berambut putih keduanya kader hebat PDIP. Kecaman dari beberapa pihak menjadikan sukarelawan Jokowi seperti kambing hitam,” ujarnya.

Tuduhan saling menyalahkan dan merendahkan, lanjut Teuku Neta, harusnya tidak perlu terjadi serta tidak boleh mendiskreditkan siapa pun.

BACA JUGA: Hasto PDIP Ungkap Borok Nusantara Bersatu, Jokowi untuk Indonesia atau Sukarelawan Saja?

“Harusnya kalau ada yang keliru dikonfirmasi dan diarahkan, tidak perlu mengumbar ke publik,” ujarnya.

Dia pun mempertanyakan soal kegiatan silaturahmi dengan sukarelawan yang seakan diharamkan setelah pilpres berlalu.

Setelah pilpres berlalu, kata Teuku Neta, kenapa kegiatan silaturahmi semacam itu diharamkan. Terlebih, sebelumnya Jokowi juga hadir dalam beberapa kegiatan sukarelawan dan tidak ada suara sumbang dari PDIP.

“Dari judul kegiatan saja maknanya sangat mulia, 'Gerakan Nusantara Bersatu', di sela kegiatan ada penyerahan bantuan untuk korban bencana gempa Cianjur,” katanya.

Dia meyakini bahwa tidak ada rapat tertutup yang membahas permintaan jabatan atau bagi-bagi proyek dalam kegiatan tersebut, baik sebelum acara maupun setelahnya.

Teuku menilai bahwa tidak perlu menyebut Jokowi dijebak dan dipaksa hadir sehingga seolah-olah kehadirannya karena ada todongan.

“Yang diundang dan yang hadir sama-sama senang dengan kesuksesan acara itu, tidak ada jebakan, dipastikan acara itu tidak menganggu apalagi menurunkan kewibawaan Presiden Jokowi,” katanya.

Dia menyebut sukarelawan pernah berjuang, bersungguh-sungguh berkerja, tanpa lelah untuk kemenangan di Pilgub DKI serta Pilpres 2014 dan 2019.

“Sukarelawan tetap setia sampai saat ini, harusnya diapresiasi, bukan memusuhi sukarelawan dan 'rambut putih',” pungkas dia. (cuy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kode-Kode Jokowi Dinilai Mengarah kepada Ganjar Pranowo, Ini Buktinya


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler