jpnn.com, JAKARTA - Ajang bagi para bartender, The Ultimate Bartender Championship 2023 sukses digelar.
Acara yang diadakan oleh Monkey Shoulder itu pada tahun ini lebih besar dari sebelumnya.
BACA JUGA: Budayakan Hidup Sehat, Ajinomoto Edukasi Asupan Gizi & Bijak Garam
Rangkaian The Ultimate Bartender Championship di Indonesia bahkan manjadi kejuaraan terbesar kedua di dunia.
Penyelenggara siap memberikan panggung untuk kegemparan dan kompetisi yang tidak tertandingi.
BACA JUGA: 7 Makanan dan Minuman yang Harus Anda Hindari Saat Batuk
Meningkatkan ajang kompetisi di Indonesia dan memperluas platform bagi para bartender untuk menampilkan ‘Skills that Pay the Bills’, Monkey Shoulder melangsungkan Ultimate Bartender Championship di Jakarta sudah lebih dari lima kali.
Rangkaian kompetisi berlajut ke Bandung, Surabaya, Semarang, dan Bali.
BACA JUGA: Tokopedia Bagikan Berbagai Manfaat & Khasiat Minuman Rempah Tradisional untuk Kesehatan
Mengajak peserta untuk beralih dari semua yang diketahui tentang kompetisi bartender konvensional, Ultimate Bartender Championship telah dirancang untuk menginspirasi keseruan ketika melakukan bartending dengan scotch.
Semua dilakukan melalui serangkaian tantangan berenergi tinggi untuk menguji keterampilan penting di industri tersebut.
Selama tiga pekan terakhir, lebih dari 150 ahli mixologi terbaik di Indonesia berkompetisi dalam kejuaraan di kota masing-masing.
Lima perwakilan pemenang dari masing-masing kota telah bersaing untuk meraih gelar Ultimate Bartender Champion.
Dari seluruh peserta yang berbakat, gelar Champion diraih oleh Yogi Ratmaja dari Bali.
Dia kembali bukan hanya sekadar untuk berkompetisi, tetapi dengan ambisi besar untuk menjadi pemenang utama.
"Kembali ke panggung UBC untuk tahun kedua berturut-turut bukan hanya sekadar untuk berkompetisi, namun ini adalah sebuah misi penting. Setelah merasakan atmosfer yang membuat semangat dan hampir saja merebut gelar ‘Champion’ pada 2022, saya kembali dengan dorongan untuk meraih kemenangan tahun ini," kata Yogi Ratmaja.
Menurut Yogi Ratmaja, UBC bukan hanya sekadar kompetisi, namun arena uji terbaik dari Olimpiade Bartender.
Melangkah ke panggung global seperti mengayunkan shaker dan muddler di arena impian baginya.
"Bukan hanya untuk meningkatkan keterampilan mixology saya, tetapi juga untuk mewujudkan semangat dan aspirasi Indonesia di panggung yang merayakan yang terbaik dalam bisnis. Tahun ini, saya tidak hanya datang untuk berkompetisi, tetapi untuk meninggalkan legasi," jelasnya.
Selain rasa bangga, pemenang dari masing-masing kota terpilih mendapatkan hadiah berupa jam Gshock.
Sementara itu bagi peraih gelar champion, mendapatkan cincin UBC serta diberangkatkan ke Korea Selatan untuk mengikuti perlombaan tingkat internasional pada 2024.
Tidak hanya pertunjukan pembuatan koktail selama sepuluh menit, Ultimate Bartender Championship menantang peserta melakukan 5 tantangan berenergi tinggi.
Hal tersebut untuk membuktikan kompetensi peserta dalam semua aspek yang diperlukan untuk menjadi bartender terbaik.
Keseruan terasa saat kompetisi dimulai dengan Lightning Quiz yang menguji pengetahuan seputar industri.
Berikutnya yakni Pouring Challenge yang mengharuskan para peserta untuk menyajikan lima minuman secara akurat dalam waktu sesingkat mungkin.
Babak ketiga dan bisa dibilang paling menantang yaitu Nosing Challenge.
Mengandalkan ingatan dan indera penciuman, para bartender ditugaskan untuk mengidentifikasi lima minuman spirit berbeda dalam tiga menit.
Penghargaan tambahan diberikan kepada penciuman yang paling tajam yang mampu mengidentifikasi merek tertentu.
Selanjutnya yakni Table Service Challenge, para peserta memiliki tugas penting melayani pelanggan dengan pesanan secepat mungkin tanpa melakukan kesalahan.
Terakhir, Perfect Serve Challenge, ujian ini untuk membuktikan bahwa peserta #MadeForMixing, mengharuskan para bartender untuk membuat dan menyajikan koktail Monkey Shoulder- Monkey Sour, secepat dan seakurat mungkin.
Peserta dinilai berdasarkan kecepatan, keseimbangan, rasa, dan yang paling penting adalah membuat pelanggan senang.
Dua peserta dengan skor tertinggi kemudian berhadapan dalam tantangan Round Building, yang terdiri dari babak semi-final dan final.
Para finalis berpacu dengan waktu untuk membuat enam minuman di semi-final, dan sepuluh minuman di final.
Penentuan juara dalam Ultimate Bartender Championship bergantung pada standar tertinggi dari panel juri dengan beberapa pertanyaan.
Selain memperluas kompetisi ke lebih banyak bartender di Indonesia, Ultimate Bartender Championship telah digelar di Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan akan digelar di Singapura. (ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi