Tiap Bulan 50 Penderita AIDS Baru Masuk Rumah Sakit

Rabu, 03 April 2019 – 11:53 WIB
Ilustrasi HIV AIDS. Foto: JawaPos.com

jpnn.com, SURABAYA - Prevalensi penyakit HIV/AIDS di Surabaya cukup mengkhawatirkan. Tiap bulan tim medis AIDS FK Unair dan RSUD dr Soetomo mendapat 50 pengidap HIV baru.

Total, ada sekitar 2.000 pasien yang aktif kontrol rutin di RSUD dr Soetomo di fasilitas layanan kesehatan tersebut.

BACA JUGA: Mengejutkan! Masa Inkubasi HIV menjadi AIDS Lebih Cepat

BACA JUGA : Kasihan, 10 Ibu Hamil Terdeteksi HIV AIDS

Ketua Tim Medis AIDS Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FKUA) dan RSUD dr Soetomo Dr dr Erwin Astha Triyono SpPD KPTI mengatakan, semakin cepat ditemukan terinfeksi, pasien bisa lebih cepat pula diobati.

BACA JUGA: Gawat ! Jumlah Pasien AIDS Terus Meningkat

''Sehingga semakin banyak penderita HIV yang bisa bertahan hidup dan mereka bisa beraktivitas layaknya orang normal,'' ungkapnya.

Saat ini angka kematian pengidap HIV di Surabaya terus menurun. Dari keseluruhan pasien, 20 persen di antaranya meninggal.

BACA JUGA: Rajin Berjemur Sinar Matahari Pagi Bisa Ringankan Gejala HIV?

BACA JUGA : Aura Kasih Marah Besar Disebut Idap HIV/AIDS

 

Meski demikian, pasien tersebut sudah menjalani rawat inap di RSUD. Sebab, infeksi oportunistik atau tumpangan yang mengakibatkan meninggal.

''Di antaranya, tuberkulosis, kandidiasis, tokso, dan lain-lain. Yang sudah terinfeksi penyakit tumpangan itu biasanya disebut AIDS,'' kata Erwin. Sementara itu, kematian penderita HIV yang sudah mendapatkan terapi obat antiretroviral (ARV) hanya 8 persen.

Jumlah kematian penderita HIV yang terus menurun tersebut merupakan keberhasilan program pemerintah TOP Yakni, temukan, obati, dan pertahankan.

''Setiap pengidap HIV selalu kami dorong untuk rutin mengonsumsi ARV setiap hari,'' papar Erwin. Sebab, dengan obat tersebut, mereka dapat hidup layaknya orang normal.

Namun, dari jumlah tersebut, mayoritas pengidapnya ibu-ibu. ''Biasanya tertular dari suaminya yang terkena akibat sering jajan ke PSK,'' katanya.

BACA JUGA : Waspada! Ada 1.117 Penderita HIV Aids di Sini

Berdasar survei, jumlah ibu rumah tangga yang terkena HIV lebih banyak ketimbang PSK. Hanya, Erwin mengakui bahwa ada kemungkinan seorang PSK ketika disurvei mengaku sebagai ibu rumah tangga.

''Jadi, kemungkinan ada bias data,'' ucapnya. ''Namun, tetap saja hal tersebut harus ketat diawasi,'' tambahnya.

Dia mengatakan, RSUD telah memberikan penawaran pemeriksaan dan pengobatan HIV bagi pasien-pasien yang berisiko tinggi mengidap HIV.

Yakni, pasien infeksi menular seksual (IMS), tuberkulosis, hepatitis, gay, waria, PSK, pengguna narkoba jarum suntik (penasun), dan ibu hamil.

Mengapa ibu hamil juga perlu diperiksa? Sebab, kata Erwin, apabila positif HIV, ibu langsung diobati dengan terapi obat ARV. Hal itu akan menurunkan penularan HIV kepada janin.

''Jadi, pada intinya, ketika ada kasus HIV baru, langsung segera diobati,'' ungkap dia.

Terakhir, untuk mengurangi persebaran HIV, Erwin menganjurkan laki-laki yang suka ''jajan'' untuk selalu menggunakan kondom.

''Ini bukan berarti saya melegalkan prostitusi. Namun, karena memperbaiki perilaku orang sangat susah, setidaknya persebaran HIV bisa ditekan,'' ujarnya. (ika/c19/ano/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasihan, 10 Ibu Hamil Terdeteksi HIV AIDS


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler