jpnn.com, MAKASSAR - Kepala Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Wilayah II Djoko Iriantono mengaku telah banyak memberikan bantuan bibit gratis kepada kelompok tani hutan (KTH). Bahkan, setiap tahunnya, pihaknya memberikan sekitar dua juta lebih bibit secara gratis.
“Kegiatan pembagian bibit dari pesemaian permanen dilakukan sejak 2012, tetapi baru 2013, 2014 dilakukan penanaman oleh masyarakat,” ujar Djoko kepada wartawan di Makassar, Kamis (26/9).
BACA JUGA: Strategi KLHK Mengatasi Penurunan Bisnis Ekspor Kayu Indonesia
Hingga 2019 ini, sambung Djoko sebagian dari bibit yang diberikan ke KTH untuk ditanam itu sudah dipanen. Sebagian lagi masih menunggu masa panen.
Menurut Djoko, kegiatan pembagian bibit ini tentu sangat bermanfaat bagi para masyarakat, terlebih pihak yang menerimanya.
BACA JUGA: Menteri Siti Nurbaya: Malaysia Harus Objektif Melihat Kabut Asap
Karena, pemerintah tak mengambil untung serupiah pun dari hasil penjualan pohon yang berasal dari pembagian bibit secara gratis tersebut. Seluruh keuntungan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memperbaiki taraf kehidupan.
“Penerima bantuan bibit ini pun diseleksi, harus yang benar petani dan punya lahan tak terpakai. Sehingga selain bermanfaat ekonomis, juga ekologis bagi lingkungan sekitar,” urai Djoko.
BACA JUGA: Pembakar Hutan dan Lahan di Kalimantan Selatan Diamankan Polisi
Dari data yang dimiliki BPTH Wilayah II, untuk 2014 mereka membagikan bibit gratis sebanyak 1.124.314. Lalu pada 2015 ada 2.008.597 bibit.
Selanjutnya pada 2016 ada 2.207.651 bibit gratis dibagikan, tahun 2017 ada 2.310.363 bibit. Lalu pada 2018 ada 1.752.133 bibit, dan 2019 ada 2.500.000 bibit.
Djoko menuturkan, permintaan bibit dari tahun ke tahun memang naik. Pasalnya, semakin banyak petani yang ingin memanfaatkan lahan mereka dengan penanaman bibit gratis.
Khusus di Sulsel, Djoko menyebut bibit yang masih menjadi primadona adalah gmelina, mahoni, jati hingga jabon. Selain hasil kayunya mudah dijual, perawatan juga tidak terlalu susah.
“Mungkin hanya pemupukan di awal saja, selebihnya akan tumbuh sendiri, cukup diawasi saja,” tandas Djoko.(cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan