jpnn.com, BATAM - Puluhan ABK KM Kelud dari Jakarta yang tiba di Pelabuhan Batuampar, Batam, Kepri, Minggu (12/4) langsung dikarantina di rumah sakit khusus infeksi di Pulau Galang.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam Achmad Farchanny, Senin, menyatakan berdasarkan hasil akhir penelusuran kontak dan pemeriksaan rapid test pada 94 orang petugas Kelud, sebanyak 40 orang di antaranya reaktif.
BACA JUGA: Istri Wawako Prabumulih Positif COVID-19, nih Riwayat Perjalanannya
Dari 40 orang itu, satu di antaranya berstatus pasien dalam pengawasan atau PDP Corona, yang langsung dirujuk ke RSBP. Sedang 39 orang lainnya berstatus orang tanpa gejala (OTG)
"OTG reaktif 39 orang, diobservasi di RS Pulau Galang," kata dia.
BACA JUGA: Budi Cahyono Mendadak Emosi saat Diminta Perawat Memakai Masker, Begini Jadinya
Lalu, sebanyak 54 orang lainnya tanpa gejala dengan RDT nonreaktif, dapat melanjutkan perjalanan dan pemantauan lebih lanjut di tujuan akhir, Kota Medan.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyatakan OTG KM Kelud yang berada di Pulau Galang untuk menjalani karantina.
BACA JUGA: Pencuri Ribuan Masker yang akan Dibagi untuk Warga Akhirnya Ditangkap, nih Tampangnya
"Mereka dikarantina, rapid-nya reaktif," kata dia.
Sementara itu, Pelni membatalkan pelayaran KM Kelud yang mestinya membawa 351 penumpang dari Batam dan Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau menuju Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara.
KM Kelud rencananya akan berlabuh (portstay) di Pelabuhan Belawan, untuk sementara waktu.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero), Yahya Kuncoro membenarkan, sebanyak 40 orang kru harus menjalani karantina di Batam, setelah seorang ABK berstatus PDP Corona.
BACA JUGA: Pelaku Pencurian Tewas Diamuk Massa Usai Tembak Mati Seorang Warga
"Sebanyak 61 orang termasuk nahkoda tetap mengoperasikan KM Kelud, sedangkan 40 crew lainnya ditinggal di Batam karena menjalani karantina,” tegasnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi