jpnn.com, JAKARTA - Mensos Tri Rismaharini meluncur ke lokasi bencana dan menuju dapur umum yang didirikan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di Kantor Desa Sumber Urip, Kecamatan Pronojiwo.
Kementerian Sosial sebelumnya telah bergerak dan berangkat dari Surabaya pukul 23.00 menuju Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, pukul 04.00.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Memastikan Pemprov Jateng Siap Membantu Korban Erupsi Gunung Semeru
Mensos kemudian bergerak ke lokasi terdampak lainnya, yakni di Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Candipuro, tepatnya di Desa Penanggal.
Mensos tampak berhenti di beberapa ruas jalan dan membagikan bantuan makanan.
BACA JUGA: Erupsi Gunung Semeru, Letjen Suharyanto Kerahkan 3 Helikopter dan Batalyon 527
Iring-iringan kendaraan dinas Mensos juga sempat berhenti beberapa kali. Di tengah hujan deras, Mensos turun dari mobil mengais batu dan pasir untuk menutupi lobang di jalan.
Siang ini, Mensos meninjau dapur umum di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Mensos tampak mengecek daftar pengungsi untuk memastikan kemampuan Dapur Umum memenuhi kebutuhan pengungsi.
BACA JUGA: Erupsi Gunung Semeru, Jokowi Berikan Perintah Baru untuk Jenderal Andika dan Kapolri
Mensos mengingatkan posisi dapur umum yang masuk area rawan. Bu Risma sapaan karib Mensos meminta jajaran Kemensos memindahkan ke lokasi aman.
Kehadiran Mensos untuk melihat dari dekat pemenuhan tugas penanganan bencana dari Kementerian Sosial melalui pilar-pilar sosial. Kehadiran Mensos juga untuk memastikan bantuan logistik terkirim ke lokasi bencana.
Tim tanggap darurat Kemensos telah turun ke lokasi kejadian bencana berdasarkan arahan Risma. Melalui Tagana, Kemensos bersama unsur-unsur penanganan bencana baik di pusat, provinsi maupun kabupaten, mengatasi dampak bencana.
Tagana melakukan pendataan terhadap korban, merelokasi kelompok masyarakat rentan seperti lanjut usia, penyandang disabilitas, dan anak-anak ke lokasi yang lebih aman, mendistribusikan bantuan logistik, dan mendirikan dapur umum.
Bantuan logistik dikirimkan segera setelah bencana terjadi, sore kemarin, dan telah tiba siang tadi. Bantuan dari Kemensos dikirimkan dari Gudang Bekasi, Gudang Rehsos Magelang, dan dari Balai Rehsos wilayah Jawa Tengah.
Kemensos mengirimkan bantuan dari Gudang Bekasi berupa foodware sebanyak 300 paket, kids ware sebanyak 400 paket, peralatan dapur keluarga 200 paket, tenda gulung sebanyak 200 lembar, tenda serbaguna merah putih 20 unit, kasur sebanyak 400 lembar, velbed 20 unit, dan makanan anak 240 paket.
Gudang Rehsos Magelang mengirimkan bahan makanan anak sebanyak 180 paket, family kit sebanyak 30 paket, dan matras sebanyak 50 lembar.
Gudang Provinsi Jatim menyalurkan matras sebanyak 100 lembar, kids ware sebanyak 100 paket, paket sandang sebanyak 50 paket, makanan anak sebanyak 250 paket, tenda gulung merah 50 lembar, kasur 50 lembar, dan family kit sebanyak 100 paket.
Balai Rehsos Solo dikirimkan family kit sebanyak 100 paket, kids ware sebanyak 80 paket, makanan anak sebanyak 162 paket tenda gulung sebanyak 25 lembar, matras 75 lembar, dan peralatan dapur keluarga 12 dus.
Mengutip penjelasan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), per Minggu (5/12), pukul 09.05 pagi, bencana mengakibatkan korban jiwa sebanyak 13 orang, 10 jiwa belum dievakuasi karena lokasi tertutup lumpur, 41 jiwa luka bakar di Puskes Penanggal (yang parah dirujuk ke RSUD Haryoto, Rs. Bhayangkara), 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang dirawat di Puskes Candipuro, 8 Orang dirawat di Puskes Penanggal, 2 Orang Ibu Hamil di Puskes Penanggal Ds. Sumberwuluh, Kp. Renteng.
Pada Sabtu, 04 Desember 2021, pukul 14:50 WIB terjadi awan panas guguran Gunung Semeru, Jawa Timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 5160 detik. Pada Pukul 16.40 WIB, Getaran pada seismograf sudah mengecil.
Lokasi terdampak pada Kecamatan Pronojiwo, yakni Desa Pronojiwo, Desa Oro-oro Ombo, Desa Sumberurip, Desa Supiturang, dan Desa Curah Kobokan. Di Kecamatan Candipuro terdapat Desa Sumberwuluh, Desa Kamarkajang, dan Desa Sumbermujur.
Dampak erupsi berupa abu vulkanik menyebar ke Kecamatan Ampelgading yakni Desa Argoyuwono, di Kecamatan Tirtoyudo meliputi Desa Purwodadi, dan Desa Gadungsari. Di Kecamatan Pagelaran di Desa Clumprit, di Kecamatan Wajak di Desa Bambang, di Kecamatan Kepanjen meliputi Desa Panggungrejo di Desa Mojosari, di kecamatan Dampit di Kelurahan Dampit, di Kecamatan Bantur pada Desa Bantur, dan Desa Rejosari. Lalu pada Kecamatan Turen ada di Desa Talok.
Lokasi pengungsian terdapat di Balai Desa Penanggal sebanyak 250 orang, Balai Desa Sumberwuluh sebanyak 300 orang, Kecamatan Candipuro sebanyak 150 orang, dan di Balai Desa Condro sebanyak 125 orang. (jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia