jpnn.com - jpnn.com - Meluapnya Sungai Bengawan Solo kembali meresahkan warga di desa sekitarnya.
Termasuk warga di dua dusun Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, dalam dua hari terakhir.
BACA JUGA: Anies Pilih Keruk Sungai Ketimbang Menggusur
Belum sampai surut total luapan dari Sungai Lamong pada Rabu (1/2), warga Dusun Balong, Banyulegi, dan Dusun Klanting, Desa Pulorejo, kembali dihadapkan pada tingginya air anak Sungai Bengawan Solo.
Kali ini debit air yang menggenangi permukiman warga lebih tinggi daripada banjir sebelumnya.
BACA JUGA: Tolong..100 Hektare Sawah Terendam Air
Ketinggian air yang memasuki rumah warga sejak pukul 05.00 itu mencapai 2 meter.
Akibatnya, warga terpaksa diungsikan ke balai desa setempat demi menghindari dampak lain yang ditimbulkan.
BACA JUGA: Syukurlah, Banjir Bangka Barat Tak Makan Korban
Air berangsur naik pukul 03.30 setelah sempat surut dari banjir pertama sehari sebelumnya.
Warga yang sudah mengantisipasi langsung bergegas mengemasi barang berharga seperti perangkat elektronik, motor, pakaian, dan hewan ternak.
Tak berselang lama, ketinggian air tiba-tiba naik drastis dari 70 sentimeter menjadi 180 sentimeter. Bahkan, di beberapa titik, ketinggiannya lebih dari 2 meter.
Situasi itu sempat membuat panik. Warga yang sebelumnya tidak pernah mengungsi lantaran terbiasa menghadapi banjir kiriman akhirnya mau tak mau meninggalkan rumah untuk diungsikan.
Satu per satu warga lantas dievakuasi relawan dari Tagana, PMI, Polri, dan TNI ke tempat yang lebih aman.
Tak kurang dari 98 KK (kepala keluarga) atau 390 jiwa diamankan dari rumah masing-masing.
"Para pengungsi mengeluh gatal, mual, dan ISPA. Namun, tidak ada yang sampai harus dievakuasi atau dirujuk ke rumah sakit," ungkap Ninik Munawati, kepala UPT Puskesmas Dawarblandong. (far/ris/c24/end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hujan Deras, Ribuan Rumah di Sulawesi Utara Terendam
Redaktur & Reporter : Natalia