Tidak Ada Kaitan Rusuh Tolikara dengan Kalbar

Kamis, 23 Juli 2015 – 00:18 WIB

jpnn.com - PONTIANAK - Komando Daerah Militer XII Tanjungpura mengundang tokoh agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kalbar, Rabu (22/7) di Markas Kodam XII/Tpr di Kubu Raya, Kalbar.

Dalam kesempatan itu hadir Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Kalbar Sutadi, Ketua I FKUB Kalbar Ignatius Lyong, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar Hasyim Dahlan.

BACA JUGA: PNS Bikin Surat Izin Hari Pertama Kerja, Dianggap Bolos

Kemudian, Ketua DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Kalbar Pandita Kurnia Darmara, Perwakilan Keuskupan Agung Pontianak Pius Barces, Sekretaris Persekutuan Gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Kalbar Filemon Sukardi, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kalbar Putu Dupa Bandem.

Kepala Staf Kodam XII/Tpr Brigjen Aris Martono Haryadi mengatakan, pertemuan ini untuk menyikapi perkembangan persoalan di Tolikara, Papua. "Kami tidak menghendaki peristiwa itu terjadi di wilayah Kalbar dan Kalteng," kata jenderal bintang satu itu dalam jumpa pers usai pertemuan tertutup dengan FKUB Kalbar.

BACA JUGA: Astaga, Ibu Dua Anak Kritis Ditabrak Mobil Travel di Depan Rumah

Kasdam mengimbau seluruh masyarakat Kalbar supaya tidak terprovokasi kejadian di Papua. Dia meyakinkan, apapun yang telah terjadi tentu akan ditangani profesional oleh aparat berwenang. "Serahkan persoalan ini kepada aparat berwenang. Masyarakat Kalbar tidak usah terprovokasi untuk ikut menyelesaikan masalah," kata Aris.

Ia pun meminta pihak-pihak yang tak mengetahui permasalahan tidak memberikan statemen yang meresahkan. Lebih jauh, Aris berharap agar komponen masyarakat sama-sama menjaga situasi dan kondisi kondusif yang telah terjalin selama ini.

BACA JUGA: Jadi Tersangka Korupsi, dr Istanto Langsung Kembalikan Sejumlah Uang

"Tanggung jawab ini bukan hanya TNI dan Polri, tapi seluruh komponen masyarakat. Kita harus sama-sama jaga Kalbar selalu dalam keadaan kondusif," imbau Aris.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kalbar, AKBP Arianto mengatakan, pascainsiden terbakarnya masjid di Tolikara bermunculan berita-berita di internet berbau provokatif. Isu provokasi itu menyebar luas tanpa dapat dibendung. Arianto mengimbau masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu provokatif yang dilontarkan orang tak bertanggungjawab.

“Situasi di Kalbar saat ini sangat kondusif. Masyarakat jangan terpancing isu provokatif,” kata Arianto kepada Pontianak Post (Grup JPNN), kemarin.

Menurut Arianto, saat ini toleransi antarumat beragama sudah terjaga dengan baik. Karena itu jangan sampai toleransi tersebut rusak gara-gara ada yang terprovokasi. “Mari kita bersama-sama menjaga situasi di Kalbar sebaik mungkin,” imbaunya.

Dikatakan Arianto, sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan adanya gerakan-gerakan radikal di Kalbar yang bisa mengacaukan situasi. “Sementara ini belum ada,” katanya singkat.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar, Hasyim Dahlan juga mengimbau semua pihak terus memupuk rasa saling menghormati, menghargai dan tolong-menolong antarumat beragama.

Pada kesempatan itu Hasyim Dahlan membacakan surat kesepakatan bersama Forum Kerukunan Umat Beragama Kalbar yang terdiri dari beberapa poin seperti, tatanan kehidupan antarumat beragama di Kalbar hingga saat ini dinyatakan aman dan kondusif.

“Tidak ada kaitannya permasalahan antaragama di Tolikara  dengan tatanan kehidupan antaraumat beragama di wilayah Kalbar, karena masalah di Tolikara adalah kasuistis,” ucapnya.

Hasyim juga mengimbau kepada masyarakat Kalbar untuk tidak mudah terprovokasi atas informasi dan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya baik dari perorangan maupun melalui media sosial.

“Kami dari perwakilan FKUB Kalbar mengimbau masyarakat Kalbar untuk meningkatkan toleransi antar umat bergama dan saling menghargai dalam kegiatan keagamaan masing-masing,” ucapnya.  (ody/arf/ash)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersandung Dana Insentif, Kepala Dinas Kesehatan Banyumas Jadi Tersangka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler