jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah pihak menduga Jessica Kumala Wongso (27) mempunyai peran penting di balik kematian Wayan Mirna Salihin (27), yang tewas terkena racun sianida.
Ini setelah pihak penyidik lebih memfokuskan pemeriksaan mendalam terhadap gadis yang disapa Sisca itu.
BACA JUGA: Dugaan Keterlibatan Oknum TNI di Kampung Berlan Masih Diusut
Namun pendapat berbeda datang dari pengamat psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel. Dia berpendapat, bahwa jika memang Sisca pelaku pembunuhan Mirna, maka tidak mungkin dilakukan terang-terangan di tempat umum. Apalagi sampai mengajak Hani.
"Gak mungkin kalau sudah rencana membunuh, dilakukan secara terang-terangan. Yang pasti dia bakalan terduga pelakunya," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (22/1)
BACA JUGA: Kombes Krishna Murti Gerah, Bosan dan Capek Masuk TV Terus
Reza yang berprofesi sebagai dosen forensik di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini juga memandang, satu hal yang membuat janggal adalah racun natrium sianida yang digunakan untuk membunuh Mirna. Ini tidak relevan dengan latar belakang pendidikan Sisca yang lulus di perguruan tinggi Australia dengan jurusan desain grafis.
"Sementara Jessica itu adalah lulusan universitas ternama dan saya yakin dirinya asing dengan sianida," terangnya.
BACA JUGA: IPW: Pembunuh Mirna Tidak Boleh Dibiarkan Bergentayangan
Berdasarkan pengalamannya, Reza mengungkapkan, pembunuhan yang menggunakan racun natrium sianida tergolong jarang. "Meski ada beberapa kasus yang menggunakan sianida, tapi jarang. Namun dilihat dari segi efektivitas, sianida memang paten (membunuh)," tuturnya.
Reza berpendapat, bahwa pembunuh Mirna adalah orang jauh, yang tidak mungkin ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Sangat tidak mungkin dilakukan Jessica yang tidak lain adalah sahabat sejak masa kuliah," pungkasnya. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Blokir Tiga Rekening Terduga Bandar Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi