Tidak Pro Rakyat, Ribuan Mahasiswa Sumatera Tuntut Jokowi Mundur

Kamis, 02 April 2015 – 16:19 WIB

jpnn.com - PEKANBARU - Ribuan mahasiswa se-Sumatera menggelar unjuk rasa atas kepemimpinan Presiden Jokowi yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat. Aksi Demonstrasi di kantor Gubernur Riau, Kamis, (2/4) tersebut menuntut mundur Presiden Joko Widodo dari jabatannya sebagai Presiden RI.

Aksi ini diikuti dari berbagai universitas di Sumatera seperti Unri, UIN Suska, Universitas Andalas Sumatera Barat, Universitas Islam Sumatera Utara, dua dari Universitas Provinsi Aceh. Tergabung ada aktivis 14 perguruan tinggi se-Sumatera.

BACA JUGA: Ortu Dinas Keluar Kota, Pelajar Ini Beradegan Syur di Rumah

Mereka menuntut Presiden RI mundur karena dinilai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan telah menyengsarakan rakyat. Diantaranya, kebijakan menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah beberapakali terjadi.

"Jokowi memang presiden pilihan rakyat, tapi kebijakannya justru tidak berpihak kepada rakyat," kata Olgi, koordinator aksi unjuk rasa.

BACA JUGA: Penambang Merapi Tewas Tertimpa Batu Kali

Ada enam tuntutan yang disampaikan Popmasepi. Pertama mendesak pemerintah untuk memaksakan pembaharuan agraria. Kedua hentikan impor beras. Ketiga optimalkan pelaksanaan dan pemerataan pembangunan irigasi pertanian. Keempat mendesak pemerintah merealisasikan pembukaan 9 juta hektar laan untuk pertanian.

Kelima, turunkan harga BBM serta terakhir meminta kepada Joko Widodo turun dari jabatannya sebagai Presiden RI. 

BACA JUGA: Tiga Panti Pijat Disegel dan Dirantai

Sebelumnya, Rabu (1/4) aktivis mahasiswa juga menggelar unjuk rasa dengan tuntutan yang sama yakni meminta Presiden Jokowi turun dari jabatannya. Aktivis yang tergabung dalam Dewan Pengurus Wilayah I Sumatera, Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Indonesia (Popmasepi) berdemo di kantor DPRD Riau Jalan Sudirman Pekanbaru. (dop/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas! Beras Oplosan Banyak Beredar di Daerah Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler