Tidak Semua Orang yang Terinfeksi TBC Bergejala, Begini Penjelasan Kemenkes

Senin, 14 Februari 2022 – 21:30 WIB
Wamenkes Dante Saksono. Foto/ilustrasi: (Biro Pers Sekretariat Presiden)

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan tidak semua orang yang terinfeksi TBC mengalami gejala.

Kondisi itu disebut sebagai infeksi laten tuberkulosis (ILTB).

BACA JUGA: Covid-19 Meningkat, Kemenkes Soroti Risiko bagi Tenaga Kesehatan

Infeksi laten tuberkulosis ialah suatu keadaaan di mana sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi tidak mampu mengeliminasi bakteri mycobacterium tuberculosis secara sempurna, tetapi mampu mengendalikan bakteri TBC sehingga tidak timbul gejala sakit TBC.

Dante menjelaskan kondisi ini perlu mendapatkan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) untuk mencegah sakit TBC, terutama bagi kelompok berisiko seperti kontak serumah dan orang dengan HIV (ODHIV).

BACA JUGA: Kemenkes Sampaikan Kabar Baik soal Penurunan Angka Covid-19, Tanda-Tanda Perbaikan?

Kementerian Kesehatan mencatatkan pada  2021 bahwa capaian pemberian TPT pada ODHIV hanya sebesar 5 persen, sedangkan capaian kontak serumah sebesar 0,2 persen.

Capaian itu dinilai masih jauh dari target cakupan TPT nasional, yaitu sebesar 40 persen pada ODHIV dan 29 persen pada kontak serumah.

BACA JUGA: Akibat Covid-19, Penanggulangan TBC di Indonesia Terhambat

Salah satu tantangan dalam pemberian TPT, yaitu masih ada keraguan petugas kesehatan termasuk dokter dalam memberikan TPT bagi populasi berisiko.

Menurut Dante, pemberian TPT merupakan salah satu upaya penting dalam eliminasi TBC pada 2030.

”Untuk mengatasi rendahnya cakupan TPT saya mengharapkan dukungan dan peran serta semua pihak, termasuk segenap anggota organisasi profesi kesehatan dalam memberikan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya TPT kepada segenap anggota organisasi profesi masing-masing dan kepada seluruh masyarakat,” kata Dante dalam keterangannya, Senin (14/2).

Kemudian, Direktur Eksekutif Yayasan KNCV Indonesia Jhon Sugiharto mengatakan pemberian TPT bagi populasi berisiko bisa mendukung penurunan insiden kasus TBC.

Capaian TPT 2021 dinilai masih jauh di bawah target, padahal penggunaan TPT bisa berkontribusi dalam upaya eliminasi TBC di negara dengan beban TBC tinggi, seperti Indonesia.

"Yayasan KNCV Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan memberikan perbantuan teknis dalam mendukung perluasan implementasi TPT di 34 provinsi melalui proyek IMPAAC4TB dengan dukungan dana United,” ujar Jhon.

Diketahui, Global TB Report WHO 2021 menunjukkan Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi ketiga di dunia. (mcr9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Covid-19 Belum Usai, Menkes Budi Imbau Masyarakat Tetap Waspadai TBC


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler