Tidur Rp 10 Juta, Mandu Karaoke Rp 5 Juta

Jumat, 17 April 2015 – 02:55 WIB

jpnn.com - SUKABUMI - Bisnis esek-esek di tempat hiburan yang ada di kota-kota besar seperti Bali, memang menjanjikan. Hal itu pula yang diakui RA (21), korban trafficking asal Kampung Ciseupan, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.

Setelah dijual sang pacar kepada RS, yang merupakan seorang mucikari asal Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, RA dipaksa melayani nafsu para lelaki hidung belang selama lima tahun. Bahkan, dia berpindah-pindah tempat yakni di Cianjur, Bali dan Bandung.

BACA JUGA: Begal Motor Nikah di Mapolres

"Selama menjadi PSK di Bali, saya sering mendapat bayaran Rp 5 juta jika menemani atau mandu karaoke saja. Tapi, jika sampai diajak ke hotel bayarannya akan berbeda bisa mencapai Rp 10 juta," ungkap RA kepada Radar Sukabumi, kemarin (16/4).  

Namun, bayaran tersebut tidak semuanya ia terima. "Paling ke saya hanya Rp 2 juta kalau disuruh temenin karaoke, sisanya kan buat bayar mamih sama calonya," katanya. 

BACA JUGA: Cari Kunci Kamar Tata Chubby, Polisi Bakal Ubek-Ubek Stasiun Tebet

Di pulau dewata, korban mengganti namanya menjadi Kekey. Nama tersebut ia dapatkan dari mucikari yang kini masih menjadi buronan pihak kepolisian.

"Bayaran hingga Rp 10 juta ini merupakan bayaran yang paling tinggi, untuk PSK di Bali," ujar korban yang juga mengaku dirinya menjadi salah satu PSK yang paling digemari para lelaki hidung belang. 

BACA JUGA: Perampok Bercelurit Sekap Istri Korban

Pantas saja, bodinya yang tinggi bak seorang model ditambah rambut panjangnya yang terurai menyilaukan mata yang memandangnya. "Tidak semua tamu saya ladeni," terang korban.

Masih menurut korban, menjadi PSK tidak seenak yang dibayangkan. Dirinya pernah mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan, dari salah satu pelanggan. 

"Pernah waktu di Bali pada saat sedang berhubungan intim direkam, saya tidak enak dan marah minta video itu segera dihapus," terangnya. 

Lantaran seringnya mendapat perlakuan yang tak senonoh, dan merasa sudah menjadi korban trafficking. Korban pun tidak betah, ingin segera pulang ke rumah orang tuanya yang berada di Kota Sukabumi. 

"Mulanya saya itu dirayu untuk bekerja di sebuah kafe sebagai pelayan dengan gaji yang cukup besar, tapi nyatanya malah dijual jadi PSK," tambahnya. 

Memiliki wajah cantik, korban kembali menjadi idola para lelaki asal Kota Kembang, bahkan sebelum pulang ke Sukabumi, ia sempat ditawari bos yang mempekerjakannya itu untuk menjadi istri siri salah satu artis. Namun hal tersebut ditolak mentah korban.

Kini, ia sangat bersyukur bisa kembali pulang dan berkumpul dengan keluarga.  "Saya harap tidak ada lagi korban lain yang mengalami nasib serupa seperti saya," harapnya. 

Sementara itu, Sekretaris P2TP2A Kota Sukabumi, Joko Kristiyanto mengatakan, lembaganya akan memberikan pendampingan kepada korban baik kejiwaan maupun medis. 

"Langkah awal yang kami lakukan adalah pemulihan kesehatan korban. Karena dikhawatirkan korban mengalami traumatik masa lalu yang cukup berat," singkat Joko. (wdy/t)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke Dukun agar Ortu Pacar Merestui, Malah Diracun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler