jpnn.com, JAKARTA - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Tifatul Sembiring menempati peringkat pertama sebagai calon gubernur Sumatera Utara dalam survei dan pemilihan internal partainya. Namun, Tifatul mengaku belum pasti juga dirinya maju sebagai cagub Sumut. Pasalnya, PKS tidak bisa mengusung calon sendiri tetapi harus berkoalisi.
“Kami masih dalam bentuk pembicaraan yang belum final. Kalau PKS ya, PKS maunya saya maju karena nomor satu, akan tetapi kursi kami sembilan,” kata Tifatul di gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/10).
BACA JUGA: Rumah Sitaan KPK dari Eks Presiden PKS Segera Dilelang
Ketua Fraksi PKS di MPR RI ini mengatakan, di Sumut memang tidak ada satu pun partai yang bisa mengusung calon sendiri. Syarat minimal mengusung calon adalah 20 kursi. Sementara di Sumut, tidak ada partai yang meraih 20 kursi. Bahkan, Golkar yang tertinggi saja cuma punya 17 kursi. Karena itu, PKS tentu akan berkoalisi dengan partai lainnya. Paling dekat, lanjut Tifatul, berkoalisi dengan Partai Gerindra yang memiliki 13 kursi. “Jadi kalau sembilan ditambah tiga belas jadi dua puluh dua,” ujarnya.
Menurut Tifatul, pembicaraan untuk berkoalisi antara PKS dan Gerindra memang sudah sangat jauh. Namun, ujar dia, partai besutan Prabowo Subianto itu masih harus mendengarkan pertimbangan-pertimbangan dari DPD Partai Gerindra Sumut.
BACA JUGA: Nama Edy Rahmayadi Muncul, Langkah Tifatul tak Mulus Lagi
“Kalau kesepakatan kami karena ini nanti tidak lepas dari soal Pilpres 2019 maka kami juga melihat strategi. Kami bukan maju asal maju,tapi bagaimana popularitas ini bisa dibawa ke pilpres 2019 nanti,” katanya.
Dia mengatakan, memang keputusan berkoalisi harus segera dilakukan apakah dirinya harus maju atau mengambil opsi lainnya untuk pilkada Sumut. Yang jelas, kata dia, apa pun keputusannya konsentrasinya nanti untuk memenangkan pilkada Sumut.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Gatot Belum Restui Pangkostrad Ikut Pilgub Sumut
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kekuatan Militer Semakin Baik, Kok Peringkat TNI Merosot?
Redaktur & Reporter : Boy