Tiga Alasan Lion Air Delay Menumpuk

Jumat, 20 Februari 2015 – 05:49 WIB
Lion Air. Foto: Int

jpnn.com - JAKARTA - Staf Khusus Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hadi M Djuraid mengatakan pihaknya telah menerjunkan pejabat untuk menemui para penumpang dan mencari kejelasan kasus menumpuknya delay setidaknya 14 rute penerbangan Lion Air.

Dari pertemuan itu, ditemukan tiga alasan mengapa hampir seluruh penerbangan Lion Air mengalami delay.
    
Pertama, salah satu pesawat Lion Air mengalami Bird Strike (menabrak burung) di Semarang dan butuh perbaikan. Alasan kedua, pada saat bersamaan dua pesawat tidak siap karena gangguan teknis di Jakarta.

BACA JUGA: Informasi Delay Minim, Direktur Lion Air: Saya Nanti Cek CCTV

"Ketiga, dilaporkan juga bahwa ada tiga pesawat lainnya yang harus maintenance (perawatan)," ujarnya saat dihubungi, kemarin.
    
Akibat kejadian itu, Kemenhub mencatat sebanyak 14 penerbangan Lion Air harus tertunda sejak Rabu malam hingga kemarin. Dari Jakarta, penerbangan delay antara lain tujuan Medan, Denpasar, Aceh, dan Palembang.

"Ini kan dari Rabu malam hingga Kamis. Untuk yang Rabu malam mereka lapor kalau sudah diangkut dengan pesawat lain yakni Boeing 747. Ini katanya juga sudah disiapkan tiga pesawat Batik Air dan empat pesawat reuler Lion Air," ujarnya.
    
Hadi mengakui kejadian serupa memang sudah sering terjadi. Namun yang lebih disesalkan adalah terlambatnya respon dari pihak manajemen Lion Air. Padahal, kata dia, memberikan informasi kepada penumpang merupakan hal sangat penting.

BACA JUGA: Payah! Delay Berlanjut Lagi, Ini Keterangan Pihak Lion Air

"Apakah mereka (penumpang) harus menunggu perbaikan atau akan dipindahkan dengan pesawat lainnya?" tegasnya.
    
Kemenhub akan segera memanggil manajemen Lion Air atas kasus itu. Tidak tertutup kemungkinan akan dijatuhkan sanksi kepada perusahaan itu. "Nanti setelah didengar semua baru diputuskan," imbuhnya. (gen/mia)

 

BACA JUGA: Bank BUMN Syariah Bakal Digabung

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kompensasi pada Penumpang jika Pesawat Delay


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler