jpnn.com, BALI - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memberikan tiga arahan penting sektor pertanian untuk para bupati dan pengurus Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Nusa Dua Convention Center Bali, Sabtu, (19/6).
Ketiga arahan tersebut meliputi konsolidasi antar pemimpin daerah, merancang konsep tepat guna serta memanfaatkan penggunaan alat mesin pertanian.
BACA JUGA: Kementan Bakal Bangun Food Estate Berbasis Hortikultura di Pulau Jawa
Di samping itu, tiap daerah juga diharapkan mampu menghitung komoditas apa saja dalam memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
Pertama, kata Mentan, pemimpin daerah harus bisa merancang konsep pembangunan pertanian secara terukur dan tepat sasaran.
BACA JUGA: Komisi IV Apresiasi Langkah Kementan dalam Optimalisasi Budi Daya Porang di Jatim
"Kalau untuk ukuran seorang pimpinan daerah harus lebih tinggi lagi (targetnya), dan bukan hanya menembus pasar nasional, namun juga harus bisa menembus pasar internasional. Dan itu pasti bisa," ujarnya.
Kedua, menurut Mentan, seorang pemimpin daerah harus jeli dan pintar dalam menentukan produk pangan lokal yang memiliki potensi ekspor.
BACA JUGA: Mentan Sebut Peluang Porang Kuasai Pasar Dunia Masih Terbuka Lebar
Misalnya kata eks Gubernur Sulawesi Selatan itu, Indonesia memiliki produk kunyit merah yang saat ini dibutuhkan masyarakat dunia.
Adapun untuk arahan ketiga, Syahrul berharap agar semua proses pembangunan pertanian di daerah menggunakan mekanisasi sebagai alat penekan losses dan alat percepatan tanam. Kemudian melakukan koorporasi petani agar skala ekonominya meningkat tajam.
"Dengan begitu maka pembangunan pertanian daerah akan berjalan baik," katanya.
Dia menyebut pertanian bukan hal yang baru, tetapi ada sejak dulu, salah satu contohnya ialah porang.
"Bayangkan saja untuk komoditas porang sebagai contoh, itu dalam delapan bulan pertama bisa menghasilkan Rp 40 juta. Pada delapan bulan kedua Rp 80 juta dan delapan bulan ketiga bisa sampai Rp 200 juta per hektar," katanya.
Mentan yang merupakan salah satu pendiri Apkasi, menantang Apkasi untuk membuat konsep proposal pertanian, dan siap untuk bersinergi.
Salah satu anggota Apkasi, yakni Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan terima kasih atas arahan dan dukungan Mentan Syahrul dalam membangun pertanian Trenggalek yang lebih maju, lebih mandiri dan lebih modern.
"Alhamdulillah kita juga sudah menggunakan KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebagai bagian dari pembangunan pertanian," ujar Nur Arifin. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia