Mentan Sebut Peluang Porang Kuasai Pasar Dunia Masih Terbuka Lebar

Kamis, 17 Juni 2021 – 22:05 WIB
Mentan SYL sebut selama ini Indonesia baru bisa memenuhi 20 persen dari kebutuhan porang dunia. Foto: Kementan

jpnn.com, MADIUN - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan bahwa pertanian ialah sesuatu yang menjanjikan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy dan Mentan SYL mengunjungi Desa Klangon, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Kamis (17/6).

BACA JUGA: Komisi IV Apresiasi Langkah Kementan dalam Optimalisasi Budi Daya Porang di Jatim

Kehadiran Mentan SYL dan Menko Muhadjir dalam rangka Gerakan Panen Porang.

Turut hadir juga Anggota Komisi IV DPR RI, Ema Umiyyatul Chusnah, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Bupati Madiun, Ahmad Dawani, serta jajaran pejabat Kementan.

BACA JUGA: Dukung Program Pertanian UGM, Kementan Salurkan Bantuan hingga Rp 8,06 Miliar

"Arahan dan perintah bapak presiden sudah jelas. Kami harus hand to hand menghadapi pandemi ini. Dan kita ketahui, pertanian selama pandemi menjadi andalan," kata Mentan.

Porang Indonesia berhasil menembus pasar China, Jepang, Taiwan, hingga Korea Selatan. Sepanjang 2019, nilai ekspor Porang sebesar 11.721 ton dengan nilai Rp 644 milyar dan 2020 sebesar 20.476 ton dengan nilai Rp 924,3 milyar.

BACA JUGA: Kementan Alokasikan Bantuan Benih dan Pupuk NPK di Kabupaten Pangkep

Namun, selama ini Indonesia baru bisa memenuhi 20 persen dari kebutuhan porang dunia.

"Sehingga masih terbuka peluang dan potensi pasar internasional," katanya.

Selama pandemi, lanjut SYL kinerja sektor pertanian menurut pria yang akrab dipanggil Komandan ini sudah memberikan bukti.

"Saat Covid-19, pertanian tumbuh 16,4 persen. Tahun lalu, ekspor pertanian 15,4 persen. Sekarang ini, di triwulan satu, 16,3 persen," ungkapnya.

Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan Kementan dalam rangka pengembangan Porang di Jatim.

"Support Kementan sangat besar. Kita disiapkan KUR. Tahun ini alokasi KUR cukup besar. Dan kita sudah launching KUR untuk petani Porang di pendopo Kabupaten Madiun," kata Khofifah.

Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menjelaskan pengembangan porang pada sektor hilirisasi dibawah koordinasi Universitas Brawijaya sebagai Center of Excellence ( CoE). Harapannya, ada teknologi pangan baru sehingga bisa membuka akses pasar lebih luas lagi.

Sementara itu, Menko Muhadjir berpesan untuk menjamin nasib petani porang.

"Ketika porang ini mengalami proses marketisasi melalui pasar domestik maupun internasional harus menjamin petani porang sejahtera. Jangan sampai Porang semakin besar tapi kesejahteraan petaninya tidak terangkat bahkan bisa terpuruk," tutupnya. (jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler