jpnn.com - JAKARTA – Maskapai penerbangan nasional berbiaya murah Citilink berhasil menunjukkan kinerja yang meningkat selama kuartal pertama tahun 2014.
Kinerja meningkat itu terjadi di tengah berbagai tantangan industri penerbangan di kelas LCC, mulai dari fluktuasi harga bahan bakar, nilai tukar rupiah, hingga kendala infrastruktur lainnya.
BACA JUGA: SP Pegadaian Tolak Rencana Akuisisi BRI
“Meskipun masih merugi, dibanding periode yang sama tahun lalu, terlihat perubahan yang cukup signifikan. Indikator-indikator selama kuartal pertama tahun ini menunjukkan peningkatan positif di segala aspek, baik operasional maupun finansial, meski di tengah kondisi industri penerbangan yang pada umumnya melemah,” ungkap Direktur Utama Citilink Indonesia, Arif Wibowo, di Jakarta, Selasa (6/5).
Namun, untuk nominal kerugian yang diderita Citilink selama kuartal I, Arif tak menyebutkannya secara detail. Dikatakan Arif bahwa pencapaian ini sejalan dengan rencana bisnis jangka panjang Citilink saat ini.
BACA JUGA: Pabrik Semen di Rembang Ditarget Kelar 2016
Di mana pada tahun pertama Citilink berdiri tahun 2013 perusahaan masih merugi, kemudian pada 2014 diharapkan kerugian akan mengecil, serta mencapai profit pada tahun 2015.
Menurut Arif, kinerja positif itu tak lepas dari hasil kerja keras seluruh karyawan Citilink. Hal itu merupakan sinyal yang baik agar bisa terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan prinsip Citilink, yakni simple, on time, convenience.
BACA JUGA: Empat Bulan, Wika Kantongi Kontrak Baru Rp 5 Triliun
"Citilink tercatat menerbangkan sedikitnya 1,6 juta penumpang selama periode Januari–Maret 2014 yang tergolong low-season. Jumlah ini meningkat 32,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," papar Arif.
Indikator positif lain yakni kemampuan Citilink dalam mengatasi dampak depresiasi mata uang rupiah yang tercermin dari naiknya pendapatan penjualan tiket Citilink, sebesar 35,3 persen, yaitu dari 53,1 juta dolar AS menjadi 71,9 juta dolar AS. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OJK Dukung Pemda Gali Dana di Bursa
Redaktur : Tim Redaksi